Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras di tingkat penggilingan, grosir, dan eceran mengalami peningkatan pada Juli 2024, yang salah satu penyebabnya adalah musim panen raya yang telah selesai.
Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti menyebutkan harga beras di tingkat penggilingan mencapai Rp12.816 per kilogram atau naik 2,22 persen dibandingkan Juni 2024, yang tercatat Rp12.537 per kilogram.
"Beberapa faktor yang menjadi penyebab harga beras kembali naik tentunya kita sudah masuk pada periode yang bukan panen raya," ujarnya di Jakarta, Kamis.
Amalia menyampaikan kenaikan harga beras juga terjadi di tingkat grosir dan eceran. Harga beras di tingkat grosir mencapai Rp13.572 per kilogram dari Rp13.434 dan eceran menjadi Rp14.677 dari Rp14.547 per kilogram pada bulan sebelumnya.
Naik dan turunnya harga beras, sebut Amalia, merupakan siklus yang kerap terjadi setiap tahunnya setelah selesai masa panen.
Artinya, jumlah pasokan beras di pasar mulai mengalami penurunan, sehingga menyebabkan naiknya harga beras.
"Fluktuasi harga beras turun dan naik sangat dipengaruhi oleh jumlah pasokan atau jumlah produksi beras di domestik," katanya.
Berita Terkait
Harga pangan 3 November, bawang merah naik jadi Rp33.870 per kg
Minggu, 3 November 2024 8:42 Wib
Harga emas Sabtu turun Rp8.000 jadi Rp1,539 juta per gram
Sabtu, 2 November 2024 10:06 Wib
Pertamina sesuaikan harga BBM non subsidi di Sumbagsel
Jumat, 1 November 2024 15:23 Wib
Harga terbaru BBM nonsubsidi Pertamina per 1 November, beberapa naik
Jumat, 1 November 2024 14:34 Wib
Harga pangan 1 November, bawang merah naik menjadi Rp32.240 per kg
Jumat, 1 November 2024 11:32 Wib
Kenaikan harga CPO November dipengaruhi permintaan India dan Tiongkok
Jumat, 1 November 2024 10:45 Wib
Harga emas Antam pada Kamis kembali naik ke Rp1,567 juta per gram
Kamis, 31 Oktober 2024 11:28 Wib
Harga pangan, daging sapi murni turun jadi Rp134.340 per kg
Kamis, 31 Oktober 2024 9:30 Wib