Orang tua harus batasi anak pegang gawai mulai dari diri sendiri

id adiksi internet, IDAI, Ikatan Dokter Anak Indonesia

Orang tua harus batasi anak pegang gawai mulai dari diri sendiri

Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Rini Sekartini saat diskusi dengan tenaga kesehatan, kader posyandu dan awak media di Gedung IDAI, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2024). ANTARA/Abdu Faisal

Karena memberikan gawai kepada anak bisa mengganggu tidurnya, mengurangi interaksi fisik bahkan meningkatkan aktivitas perundungan siber yang bisa memicu gangguan-gangguan pada saraf di otak.
 
Pertama, gangguan kecemasan, korban perundungan siber mungkin mengalami kecemasan berlebihan, ketakutan, dan serangan panik.

Kedua, depresi. Perundungan siber dapat menyebabkan perasaan sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada aktivitas yang disukai.

Ketiga, gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Korban perundungan siber mungkin mengalami flashback, mimpi buruk, dan kesulitan berkonsentrasi.

Keempat, gangguan tidur, perundungan siber dapat menyebabkan insomnia, kelelahan, dan kesulitan bangun di pagi hari.

Kelima, nyeri fisik, korban perundungan siber mungkin mengalami sakit kepala, sakit perut, dan kelelahan kronis.
Perundungan siber adalah masalah serius yang dapat memiliki konsekuensi jangka panjang.

Dalam peringatan Hari Anak Nasional, IDAI menyoroti itu sebagai masalah yang perlu menjadi perhatian lebih dari para orang tua di rumah.

"Ajarkan anak-anak tentang cara menggunakan internet dengan aman dan bertanggung jawab," kata Rini.
 
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Orang tua harus batasi anak pegang gawai mulai dari diri sendiri