Usaha pengepul kulit hewan diserbu masyarakat

id Usaha diserbu masyarakat,Diserbu usai Idul Adha,Usaha pengepulan kulit,Pengepulan kulit hewan,Kulit hewan kurban,Kabupat

Usaha pengepul kulit hewan diserbu masyarakat

Karyawan menimbang kulit hewan kurban yang dijual masyarakat di lapak pengepulan Jalan KH Fudholi Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Tempat usaha pengepulan kulit hewan di Jalan KH Fudholi Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ramai diserbu masyarakat dari berbagai kalangan usai Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah untuk menjual sisa pemotongan hewan kurban tersebut.

Pemilik usaha pengepulan kulit hewan Yogi mengatakan bahwa jumlah penjual kulit yang datang baik dari kalangan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) maupun tukang jagal hewan kurban meningkat signifikan apabila dibandingkan dengan hari biasa meski tidak sebanyak tahun lalu.

"Dalam dua hari terakhir kemarin, ratusan kulit sapi, kambing, dan domba sudah saya beli. Untuk peningkatan harian memang ada banyak. Namun jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlahnya masih lebih banyak tahun lalu," katanya di Cikarang, Rabu.

Ia mengatakan setiap hari usai Idul Adha menerima warga yang menjual kulit hewan kurban dari berbagai lokasi dengan pemasok utama dari wilayah Cikarang, Kota Bekasi, hingga Kabupaten Karawang.

Dirinya membeli kulit-kulit tersebut dengan harga bervariasi, tergantung kondisi. Satu kulit ekor sapi dibeli berkisar Rp5.000-Rp6.000 per kilogram. Kulit kambing Rp10.000-Rp15.000 per lembar, dan kulit domba Rp20.000-Rp30.000 per lembar.

Kulit hewan kurban ditabur garam di lapak pengepulan Jalan KH Fudholi Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).
Kulit hewan kurban yang ia beli kemudian diolah dengan mencampur garam demi menjaga kualitas sekaligus mencegah aroma tidak sedap selama masa penyimpanan sebelum dikirimkan ke perusahaan.

Kulit-kulit yang terkumpul ini akan dijual kembali ke salah satu perusahaan pelanggannya. Kulit sapi, kambing, dan domba digunakan sebagai bahan baku pembuatan jaket hingga sarung tangan.

"Di perusahaan, kulit dimasak untuk kebutuhan pembuatan jaket, sepatu safety, dan sarung tangan safety," katanya.

Yogi mengaku mampu meraup omzet hingga ratusan juta rupiah dari hasil usaha pengepulan kulit hewan kurban ini. Selain omzet menjanjikan, usaha ini juga berhasil membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

"Bicara keuntungan, alhamdulillah kisaran ratusan juta lah. Yang terpenting dari usaha ini saya bisa memberdayakan masyarakat sekitar. Tahun lalu saya punya 18 orang, sekarang bertambah menjadi 28 orang karyawan," katanya.

Seorang pengurus masjid Yahya mengatakan setiap tahun pada musim Lebaran Haji selalu menjual kulit hewan kurban di lapak usaha milik Yogi karena lokasi usaha yang dekat dekat jalan utama Kabupaten Bekasi.

"Pengepulan kulit ini satu-satunya yang dekat dengan lingkungan masyarakat, paling dekat dari rumah saya. Tahun ini kami menjual dua kulit sapi seberat 25 kilogram seharga Rp125.000," kata dia.