Menyiapkan generasi Z mahir digital serta mental sehat

id generasi Z, mahir digital,kurang bahagia,generasi emas

Menyiapkan generasi Z mahir digital serta mental sehat

Gen-z berfoto bersama saat kegiatan gerakan literasi digital di Pontianak. (ANTARA/Dini)

Pencarian akan jati diri, membuat Gen Z memiliki keterbukaan yang besar untuk memahami keunikan tiap individu."Anak muda kalau melihat sesama Gen Z berani menunjukkan keunikan mereka lewat ketertarikan yang mereka jalan. Bahkan itu jadi daya tarik untuk ditunjukkan ke dunia," jelas dia.

Karakteristik pikiran terbuka ini bisa menjadi peluang untuk gen Z dalam menjalankan apa yang mereka sukai. Gen Z bisa menunjukkan apa keunikan mereka masing-masing hingga membuka banyak pintu peluang.

Gen-Z bukan hanya konsumen pasif konten digital, mereka juga berperan aktif sebagai produsen, menggunakan platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk berbagi kreasi kreatif. Kemampuan adaptasi mereka terhadap fitur digital terbaru dan keahlian dalam mengatasi tantangan teknologi menempatkan mereka di garis depan inovasi digital.

Minus bahagia

Gen Z adalah generasi yang lahir dengan kemajuan teknologi pesat sehingga kondisi tersebut menyebabkan generasi Z dinilai memiliki tingkat kebahagiaan yang rendah bahkan generasi ini cenderung rentan mengalami gangguan kesehatan mental.

World Happiness Report 2024 menyoroti tingkat kebahagiaan penduduk muda yang berusia di bawah 30 tahun. Termasuk di dalamnya milenial, yang lahir antara 1981 hingga 1996 dan Gen Z yang lahir antara 1997 hingga 2012. Dalam laporan tersebut diungkapkan bahwa penduduk muda di sejumlah negara kurang bahagia dibandingkan dengan penduduk tua di atas 60 tahun, atau generasi baby boomers yang lahir pada 1946 - 1964.

Sedangkan dari sebuah survei lainnya dilakukan oleh Gallup bersama dengan Walton Family Foundation ini mengumpulkan data lebih dari 2.000 orang Amerika dari Generasi Z (usia 12 hingga 26 tahun) meringkas bahwa Gen Z mengalami masa yang lebih sulit dibandingkan generasi sebelumnya pada usia mereka.

Orang-orang Gen Z yang berusia 18 hingga 26 tahun cenderung tidak menilai kehidupan mereka secara positif dibandingkan generasi yang lebih tua ketika mereka berada dalam rentang usia tersebut.