"Takjil War" berkah Ramadhan, tapi hati-hati jangan berlebihan

id Takjil War,Larangan Boros,Tausiyah Ramadhan,Santapan Berbuka,Takjil

"Takjil War" berkah Ramadhan, tapi hati-hati jangan berlebihan

Pedagang menata makanan yang dijual di Pasar Ramadhan, Kelurahan Langkai, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (16/3/2024). Pasar Ramadhan yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman tersebut ramai dikunjungi warga setempat untuk membeli hidangan buat berbuka puasa. (ANTARA FOTO/AULIYA RAHMAN)

Larangan untuk bersikap mubazir atau boros atau berlebih-lebihan tertuang dalam penggalan surat Al-Isra' ayat 26 yang berbunyi:



"Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros." (QS Al-Isra' : 26)

Al Quran telah menyebutkan kita tidak boleh mubazir, membuang-buang, atau israf (berlebihan), apalagi saat menjalani bulan Ramadhan.

Berbuka tanpa berlebihan juga menjadi salah satu ciri orang yang puasanya mencapai khawasil khawas atau tingkatan sangat istimewa. Bahkan mungkin ketika berbuka orang itu justru sedih karena khawatir puasanya tidak diterima oleh Allah SWT, sehingga ia pun tidak akan berlebihan saat makan buka hanya yang penting cukup untuk membatalkan puasa.

Teladan untuk berbuka tanpa berlebihan juga sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW yang terbiasa membatalkan puasanya hanya dengan kurma, sebagaimana hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik.

Selain itu, Islam juga mengajarkan agar kita berhenti makan sebelum kenyang. Itu berlaku baik saat berbuka puasa maupun situasi umum. Itu menunjukkan kita tidak boleh berlebihan. Karena kita tidak akan makan sampai terlalu kenyang, maka kita tidak perlu berlebihan saat menyiapkan buka ataupun mengikuti "Takjil War".

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: "Takjil War" berkah Ramadhan, tapi hati-hati jangan berlebihan