Dia menjelaskan, pertama, pemerintah secara bertahap menyediakan fasilitas kemoterapi di 514 kabupaten dan provinsi dan fasilitas kemoterapi di seluruh provinsi di Indonesia. Dengan demikian, kata Budi, penderita kanker yang berada di wilayah terpencil atau jauh dari pusat kota tetap mendapat layanan kanker yang dibutuhkan dengan cepat.
“Kami berharap pasien yang berada di luar Jawa tidak perlu jauh-jauh datang (ke Jawa) karena nanti akan ada fasilitas kemoterapi di seluruh kabupaten dan kota dan fasilitas kemoterapi di seluruh provinsi,” Budi menjelaskan.
Kedua, pemerintah memperbanyak opsi terapi kanker pada anak. Menkes menyebut, per 2024, RS Kanker Dharmais akan melakukan transplantasi sumsum tulang belakang pada anak. Jika metode ini berhasil, ujarnya, maka akan` diterapkan di rumah sakit lain.
Dia menyebut, RS Kanker Dharmais mulai tahun ini juga akan melakukan terapi sel CAR T atau CAR T-cell (Chimeric Antigen Receptor T-cell) therapy untuk menangani penyakit kanker darah pada anak. Terapi ini, katanya, merupakan bentuk terapi imunologi yang melibatkan modifikasi genetik pada sel T untuk meningkatkan kemampuannya mengenali dan melawan sel kanker.
Budi mengunjungi Rumah Singgah “Rumah Kita”, milik Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), di Jakarta, Rabu (28/2). Dalam kunjungan tersebut, Menkes ingin mengetahui jenis penyakit yang paling umum diidap oleh penderita kanker dan kondisi mereka saat ini.
"Paling banyak limfoma dan leukemia, dan banyak yang terlambat diidentifikasi," katanya.
Dalam kesempatan itu, dia juga memastikan fasilitas yang tersedia di rumah singgah berada dalam kondisi baik.
Menkes Budi menegaskan, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah membutuhkan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari YKAKI. Untuk itu, Menkes menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi YKAKI dalam membantu pemerintah menyediakan fasilitas hunian sementara bagi pasien dan pendamping yang sedang menjalani pengobatan serta perawatan kanker di rumah sakit.
Ke depan, ujarnya, pemerintah akan memfasilitasi rumah singgah untuk mendapatkan donatur sehingga dapat meringankan beban operasional.
Rumah Singgah “Rumah Kita” adalah rumah sementara milik Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) yang diperuntukkan bagi pasien dan pendamping selama pengobatan maupun perawatan kanker. Sejak berdiri pada 2006, “Rumah Kita” kini telah memiliki cabang di berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogjakarta, Semarang, Surabaya, Riau, Makassar, dan Manado.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkes: Penguatan deteksi dini komitmen pemerintah tangani kanker
Berita Terkait
Deteksi dini kelainan kelenjar paratiroid untuk cegah komplikasi
Rabu, 11 Desember 2024 12:59 Wib
BMKG perpanjang peringatan dini cuaca ekstrem hingga 15 Desember 2024
Selasa, 10 Desember 2024 13:27 Wib
Dharma Wanita Palembang beri layanan gratis deteksi dini kanker
Jumat, 6 Desember 2024 6:54 Wib
Dokter: Pentingnya deteksi dini untuk kesempatan hidup lebih baik
Rabu, 20 November 2024 16:53 Wib
Waspada banjir rob dampak fenomena supermoon
Jumat, 15 November 2024 9:30 Wib
Para dokter dunia kupas pengembangan sel punca serta terapi gen
Minggu, 10 November 2024 15:15 Wib
Mencegah praktik judi online sejak usia dini
Sabtu, 9 November 2024 10:19 Wib
Pemkab OKU dan SEAMEO CECCEP fokus literasi anak usia dini
Kamis, 31 Oktober 2024 13:56 Wib