Anak dengan ADHD perlu terapi perilaku untuk cegah perundungan

id bully,perundungan,ADHD, terapi anak,berita palembang, berita sumsel

Anak dengan ADHD perlu terapi perilaku untuk cegah perundungan

Ilustrasi perundungan di sekolah (ANTARA/Pexels/Mikhail Nilov)

Jika sang anak sudah melakukan terapi, Ia mengatakan, orang tua perlu mengkomunikasikan kepada pihak sekolah atau guru bahwa sang anak sudah melakukan terapi dan bisa berperilaku seperti teman sebayanya. Pihak terapis juga kerap memberikan bekal kemampuan untuk meningkatkan keyakinan diri (self esteem) akan kemampuan mereka beradaptasi dengan lingkungan.

Dengan meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan, anak akan bisa lebih percaya diri saat diperlakukan secara tidak tepat.

“Jadi kalau ada orang memperlakukan mereka secara tidak tepat lagi mereka harus menunjukkan bahwa mereka sudah berubah, ujung-ujungnya kita membantu mereka siap buat dirinya sendiri dengan demikian mereka lebih percaya diri, lebih mampu,” ucapnya.

Doktor lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan jika lingkungan masih belum menerima atau melakukan hal yang sama kembali, orang tua perlu menghubungi sekolah atau pelaku perundungan, agar guru bisa membina anak tersebut dan membantu anak-anak lain bisa menerima anak dengan ADHD yang sudah diterapi apa adanya.

“Orang tua bisa menghubungi sekolah atau pembullynya agar gurunya bisa membina anak-anak tertentu yang mungkin masih menganggap anak-anak ini (ADHD) masih anak seperti sebelumnya, jadi kita yang membantu mengedukasi guru agar dia bisa menjadi perpanjangan tangan untuk bisa membantu anak-anak lain bisa menerima anak ini apa adanya,” ucapnya.