Jakarta (ANTARA) - Kelompok Staf Medis (KSM) Psikiatri RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K) mengatakan anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD yang telah diobati harus diberikan terapi perilaku agar anak ADHD bisa mengontrol perilakunya seperti anak pada umumnya dan menghindari perundungan.
“Meskipun telah diobati, mereka lebih baik tetap harus diberi terapi perilaku, agar anak ADHD yang sudah mampu mengontrol perilakunya bisa lebih berperilaku seperti pada anak umumnya,” ucap Tjhin dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Senin.
ADHD adalah gangguan pemusatan perhatian misalnya tidak bisa perhatian pada satu tugas tertentu atau tidak bisa ingat apa yang harus dikerjakan. Anak dengan gangguan ini juga bersikap hiperaktif impulsif di mana mereka tidak bisa duduk diam, atau sering jalan-jalan di kelas atau bawel, atau berperilaku suka mendorong.
Anak dengan ADHD bisa menjadi korban atau pelaku perundungan karena sifatnya yang hiperaktif dan tidak terkontrol. Seringkali juga menjadi “kambing hitam” korban perundungan karena dianggap lebih lemah dan memiliki perbedaan perilaku diantara teman sebayanya.
Berita Terkait
Jokowi: Kasus perundungan jangan ditutupi demi nama baik sekolah
Sabtu, 2 Maret 2024 11:49 Wib
Polisi ungkap tradisi dan pengungkapan geng jadi motif perundungan
Jumat, 1 Maret 2024 14:21 Wib
Pemerhati anak minta masyarakat bedakan bercanda dengan perundungan
Kamis, 22 Februari 2024 17:12 Wib
Polisi tangani kasus perundungan siswa salah satu sekolah di Tangsel
Senin, 19 Februari 2024 14:53 Wib
UPTD PPA Sumsel panggil ponpes terkait kasus santri alami luka bakar
Jumat, 27 Oktober 2023 21:53 Wib
KemenPPPA pantau penanganan masalah santri di Palembang
Selasa, 24 Oktober 2023 15:46 Wib
Polisi tangani kasus perundungan siswa SMP di Cimanggu
Rabu, 27 September 2023 14:49 Wib
Anemia tidak hanya berdampak secara fisik tapi juga psikologis anak
Kamis, 31 Agustus 2023 16:01 Wib