Psikolog: Peran generasi sandwich tidak mudah

id generasi sandwich,psikolog ui,ui depok,Lathifah Hanum,universitas indonesia,pakar ui

Psikolog: Peran generasi sandwich tidak mudah

Ilustrasi: Bagan yang dikeluarkan perusahaan finthech Bibit yang menggambarkan generasi sandwich berikut solusinya. ANTARA/HO-bibit

Mereka harus mampu berkomunikasi secara terbuka, sehingga berbagai kendala dapat dibicarakan bersama dan ditemukan solusinya. Selain itu, biasakan untuk mendiskusikan berbagai kendala agar masing-masing generasi memiliki kesempatan untuk berkontribusi terhadap penyelesaian masalah.

Inter-generational relationship atau hubungan antar-generasi sebenarnya memiliki banyak manfaat. Pada beberapa penelitian, kata dia, disebutkan masing-masing generasi memiliki kontribusi terhadap urusan rumah tangga.

Generasi sandwich bisa jadi sangat terbantu dengan kehadiran orang tua di rumah karena dapat membantu mengurus rumah tangga dan mengawasi anak-anak, saat mereka bekerja.

Beberapa studi di Asia Timur bahkan menunjukkan  generasi sandwich lebih memilih untuk meninggalkan anak-anak mereka dengan orang tua agar mendapatkan pendidikan yang baik, terutama mengenai nilai-nilai dan budaya di dalam keluarga.

Sementara itu penelitian di Eropa dan Asia Tenggara menunjukkan generasi sandwich mendapatkan bantuan, terutama dalam hal finansial dari orang tua.

Sebagai timbal balik, generasi sandwich menjadi pendamping bagi orang tua dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Fakta ini menunjukkan, kata dia,  bahwa generasi sandwich tidak akan mengalami hal buruk selama ia menjalankan perannya dengan penuh persiapan dan pengelolaan yang baik.

Justru dengan adanya komunikasi antara tiga generasi ini, akan terjalin kedekatan keluarga dan nilai-nilai kebaikan dapat diajarkan secara turun-temurun.

Sebuah survei yang dilakukan CBNC Indonesia pada 2021 menunjukkan sebanyak 48,7 persen masyarakat produktif (25–45 tahun) Indonesia merupakan generasi sandwich.

Generasi ini memiliki tanggung jawab untuk menghidupi diri sendiri, orang tua, dan anaknya dalam waktu bersamaan. Bagi mereka yang tidak siap dan kuat secara finansial maupun mental, kondisi ini akan menjadi tekanan yang rentan menurunkan kesejahteraan psikologis.