Dengan kata lain, kendaraan dengan model bumper demikian tak mampu menampung muatan barang yang banyak, sesuai dengan fungsi aslinya.
Walau begitu, pick up model ceper masih bisa dipakai untuk mengangkut beras dan dibawa berkendara relatif jauh misalnya dari Semarang Jawa Tengah ke Pacitan, Jawa Timur yang memiliki jarak tempuh sekitar 210 km.
Selain bumper, Sudawarto juga menambahkan sistem audio yang dilengkapi subwoofer dan televisi untuk kepentingan hiburan.
Bagi dia, upaya modifikasi membutuhkan biaya tak sedikit, apalagi jika dilakukan pada mobil lawas. Sudarwanto harus merogoh kocek sekitar Rp35 jutaan demi memenuhi hasratnya itu.
Kendati begitu, ini dapat meningkatkan harga jual kendaraan. Seorang pembeli pernah menawar L300 kreasi Sudawarto dengan harga Rp175 juta atau lebih tinggi sekitar Rp50 juta dari harga awal saat dibeli.
Modifikasi juga diterapkan pada kendaraan milik Amin Tohari, Sekretaris Komunitas AE Reog Ponorogo (Komunitas pengguna L300).
Mobil niaga yang dia beli tahun 2012 itu dimodifikasi sedemikian rupa antara lain dengan mengganti bumper, menambahkan rak besi di bagian belakang untuk mengangkut ternak, menambahkan audio, televisi di bagian depan, mengganti pelg dan atap kabin.
Sebagai pemanis, Amin menambahkan sejumlah stiker dan salah satunya terletak di kaca pintu kanan dengan tulisan "Mobil Angsuran Bukan Mobil Warisan", yang menurut dia menegaskan dirinya bukan pewaris melainkan perintis.
Dia mengeluarkan kocek sekitar Rp15-20 juta untuk modifikasi ini. Setahun lalu, mobil kreasinya ditawar dengan harga Rp130 jutaan, angka yang menurut tak terlalu jatuh.
"Kalau orang suka berkata modifikasi, itu sudah mahal karena kesenangan itu mahal," kata Amin seraya tertawa.