Jakarta (ANTARA) - Pebasket naturalisasi Jamarr Andre Johnson menyampaikan telah menjadi mualaf dengan mengunggah video dirinya mengucapkan kalimat syahadat pada akun Instagram pribadinya @marrbal71n, Jumat.
Konten video Instagram yang baru diunggah pada Jumat pagi oleh Jamarr bersama dengan akun fotografer asal AS @langstonhues menunjukkan dirinya yang mengucap dua kalimat syahadat dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab.
Dalam video tersebut menggambarkan rekaman panggilan video antara Jamarr dengan Langstone Hues. Jamarr duduk sambil mengacungkan jari telunjuk sambil mengucapkan dua kalimat syahadat mengikuti ucapan Hues.
"Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah nabi terakhir," kata Jamarr mengikuti ucapan yang disampaikan oleh Langston Hues dalam bahasa Inggris.
"Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhadu anna muhammad rasuulullah," lanjut Jamarr diakhiri dengan tersenyum.
Langston Hues yang juga merupakan seorang mualaf menuliskan pesan dalam unggahan tersebut bahwa Jamarr sudah mempelajari Islam secara mandiri sebelumnya. Hues juga menyampaikan bahwa dirinya juga kerap berkomunikasi dengan Jamarr mendiskusikan mengenai keindahan dan kebenaran dalam agama Islam sehingga tertarik untuk menjadi seorang muslim.
"Allahu Akbar, per 19 Januari 2023 dia sekarang seorang Muslim menjadikan kita kembar Syahadat. Semoga Allah terus memberkatinya dan membimbingnya di jalan yang indah ini. Amin, Takbir!" tulis Hues dalam unggahan Instagram.
Sebelumnya pada Kamis (19/1), Jamarr juga sudah mengunggah foto dirinya yang sedang dalam pertandingan basket dan menyematkan pesan Islami. "Untuk Muhamad dan Allah, Maha Pemberi. Melalui diriMu, semua hal menjadi mungkin. Saya tahu, Engkau mendengar. Terima kasih," tulis Jamarr.
Jamarr adalah pebasket kelahiran Amerika Serikat yang kini sudah menjadi Warga Negara Indonesia alias naturalisasi.
Jamarr bergabung dengan tim Louvre Indonesia dan saat ini berkompetisi dalam ASEAN Basketball League (ABL) Invitational 2023. Sebelumnya, Jamarr memperkuat tim Dewa United Banten dalam kompetisi Indonesia Basketball League (IBL).
Namun Jamar kesulitan untuk bermain reguler di ajang IBL karena peraturan yang ditetapkan terkait pemain lokal naturalisasi. Setiap klub hanya diperbolehkan memiliki dua pemain asing dan hanya satu yang boleh berlaga di lapangan.