Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Australia Penny Williams pernah mencicipi rasanya belajar di Indonesia dalam pertukaran pelajar bertahun-tahun lalu sehingga masakan Tanah Air bukan santapan yang asing untuknya. Jajanan pinggir jalan yang bisa ditemui di banyak tempat adalah makanan favorit Penny yang fasih berbahasa Indonesia.
"Kelas dua SMA, saya selalu pergi ke Pasar Baru makan bakso tenis," kata Penny di acara The Great Steak Escape 2022, Jakarta, Selasa.
Tak cuma bakso, dia juga menyebut hidangan sop buntut dan sate sebagai beberapa makanan Indonesia yang paling dinikmati. Dalam acara yang mempromosikan daging sapi Australia, Penny menuturkan menu-menu Indonesia pun terbukti bisa diracik dengan menggunakan daging sapi dari kampung halamannya.
"Daging sapi Australia bisa dimasak untuk jajanan pinggir jalan sampai restoran bintang lima," kata Penny.
Ia berpromosi, daging sapi dan domba Australia berkualitas tinggi, aman disantap dan sudah memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia dan sesuai dengan persyaratan halal di Indonesia.
The Great Steak Escape 2020 yang diadakan jenama True Aussie Beef & Lamb, brand yang diprakarsai oleh Meat & Livestock Australia (MLA) pada 1-31 Maret 2022 menggandeng 24 koki dari restoran di Jakarta untuk menampilkan cita rasa, kualitas dan gizi daging sapi Australia.
Sepanjang Maret, pencinta daging sapi bisa memilih menu-menu di restoran mitra yang bervariasi. Bukan cuma makanan ala Barat, tetapi juga makanan Asia seperti Jepang dan Indonesia. Perhelatan ini juga mempromosikan daging sapi sebagai sumber zat besi yang tinggi, penting untuk pertumbuhan otak, fisik dan imunitas.
Kekurangan zat besi dapat berakibat "stunting" dan kurang optimalnya kemampuan intelektual. Sebanyak 100 gram daging merah mengandung tiga kali lebih banyak zat besi dibandingkan daging ayam, dan sembilan kali lebih banyak dari ikan.