PLTA Asahan III beroperasi pada 2024
Medan (ANTARA) - PT PLN (Persero) memastikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan III berbiaya Rp5 triliun akan beroperasi pada tahun 2024.
"Pengoperasian proyek tersebut merupakan kerja sama antara Jepang dengan Indonesia akan memperkuat keandalan pasokan listrik di Sumatera Utara (Sumut)," kata General Manajer PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Octavianus Padudung, dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Oktavianus menyebutkan, meski masih dalam suasana pandemi COVID-19, PLN berkomitemen untuk menyelesaikan PLTA Asahan III tepat waktu.Kehadiran pembangkit berkapasitas 2x87 megawatt (MW) ini akan mendukung upaya pemerintah untuk mempercepat transisi energi.
"Jika mega proyek ini selesai akan dihasilkan daya 174 MW dan keuntungan lainnya bahwa pembangkit menggunakan tenaga air ini sangat efisien dan ramah lingkungan," ujarnya.
Ia mengatakan, proyek listrik tersebut, terletak di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba, Sumatera Utara.PLTA Asahan III merupakan salah satu proyek strategis nasional yang akan mendukung keandalan sistem kelistrikan Sumatera Utara.
"Dengan adanya tambahan pasokan daya, kami semakin siap menyambut para investor yang hendak membangun industri di Provinsi Sumatera Utara," ucap Oktavianus.
Sementara itu, PLN menerima kunjungan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, HE Mr.Kenji Kanasugi di PLTA Asahan III.Kunjungan Kenji, untuk melihat kemajuan proyek kerja sama antara Jepang dengan Indonesia dalam mengakselerasi energi bersih di Indonesia.
Proyek PLTA Asahan III saat ini digarap oleh Shimizu Adhikarya Join Operation.PLTA berkapasitas 2x87 MW ini rencananya mulai beroperasi pada 2024.
Duta Besar Jepang kagum atas kemajuan pembangunan PLTA ini, sebagai wujud komitmen kedua negara untuk memastikan energi bersih dan mencapai net zero emission ke depan. "Proyek PLTA Asahan III ini merupakan salah satu proyek penting terkait Hubungan Bilateral Indonesia dengan Jepang.Karena itu, kami sengaja datang ke sini untuk memberimkan dukungan terhadap penyelesaian proyek tersebut,:" kata Kenji.
"Pengoperasian proyek tersebut merupakan kerja sama antara Jepang dengan Indonesia akan memperkuat keandalan pasokan listrik di Sumatera Utara (Sumut)," kata General Manajer PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Octavianus Padudung, dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Oktavianus menyebutkan, meski masih dalam suasana pandemi COVID-19, PLN berkomitemen untuk menyelesaikan PLTA Asahan III tepat waktu.Kehadiran pembangkit berkapasitas 2x87 megawatt (MW) ini akan mendukung upaya pemerintah untuk mempercepat transisi energi.
"Jika mega proyek ini selesai akan dihasilkan daya 174 MW dan keuntungan lainnya bahwa pembangkit menggunakan tenaga air ini sangat efisien dan ramah lingkungan," ujarnya.
Ia mengatakan, proyek listrik tersebut, terletak di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba, Sumatera Utara.PLTA Asahan III merupakan salah satu proyek strategis nasional yang akan mendukung keandalan sistem kelistrikan Sumatera Utara.
"Dengan adanya tambahan pasokan daya, kami semakin siap menyambut para investor yang hendak membangun industri di Provinsi Sumatera Utara," ucap Oktavianus.
Sementara itu, PLN menerima kunjungan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, HE Mr.Kenji Kanasugi di PLTA Asahan III.Kunjungan Kenji, untuk melihat kemajuan proyek kerja sama antara Jepang dengan Indonesia dalam mengakselerasi energi bersih di Indonesia.
Proyek PLTA Asahan III saat ini digarap oleh Shimizu Adhikarya Join Operation.PLTA berkapasitas 2x87 MW ini rencananya mulai beroperasi pada 2024.
Duta Besar Jepang kagum atas kemajuan pembangunan PLTA ini, sebagai wujud komitmen kedua negara untuk memastikan energi bersih dan mencapai net zero emission ke depan. "Proyek PLTA Asahan III ini merupakan salah satu proyek penting terkait Hubungan Bilateral Indonesia dengan Jepang.Karena itu, kami sengaja datang ke sini untuk memberimkan dukungan terhadap penyelesaian proyek tersebut,:" kata Kenji.