Purwakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi marah-marah setelah melihat kesemrawutan dan kemacetan yang sering terjadi di sekitar Pasar Ki Sunda atau Pasar Leuwipanjang di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
”Pasar itu sudah dibangun dengan anggaran miliaran rupiah, gratis untuk pedagang,” kata Dedi, di Purwakarta, Senin.
Ia melihat pasar tersebut kini kumuh dan semrawut. Banyak pedagang yang berjualan di badan jalan yang merupakan hak pejalan kaki dan mengganggu arus lalu lintas kendaraan.
Tidak hanya itu, lahan parkir juga telah berubah fungsi menjadi tempat berjualan pedagang. Sementara kendaraan justru parkir di pinggir jalan dan menyebabkan kemacetan terutama di pagi hari.
Mantan Bupati Purwakarta ini meminta semua pedagang yang berjualan di pinggir jalan dan bukan pada tempatnya untuk ditertibkan.
Menurut dia, pasar tersebut merupakan aset pemerintah, bukan aset pribadi para pedagang. Atas hal tersebut, semua pedagang harus taat aturan.
“Semua harus ditertibkan. Sekarang sosialisasi, besok bongkar. Semua yang melanggar harus ditertibkan,” katanya.
Ia mengatakan, pasar tersebut dulu dibiayai oleh pemerintah dengan anggaran puluhan miliar rupiah. Tujuannya adalah agar para pedagang dapat kios gratis, tidak terlibat utang ke pihak ketiga.
Berita Terkait
Merawat olahraga tradisional Indonesia agar tidak punah
Kamis, 7 November 2024 15:21 Wib
Museum Lambung Mangkurat gelar pewarisan tarian tradisional bagi remaja
Sabtu, 26 Oktober 2024 18:45 Wib
Pemkab OKU Timur salurkan bantuan bagi wirausaha baru
Selasa, 15 Oktober 2024 16:10 Wib
Bernadya tampil dengan sentuhan tradisional
Minggu, 22 September 2024 8:14 Wib
Cukup dari smartphone, aplikasi Si Bangga permudah pantau harga pangan di OKU
Senin, 2 September 2024 11:52 Wib
Staf Ahli Kemenpora semarakkan lomba HUT RI di Musi Banyuasin
Kamis, 15 Agustus 2024 15:53 Wib
Pemkab OKU tingkatkan pantauan harga pangan di pasar
Jumat, 9 Agustus 2024 15:20 Wib
Aktris Dian Sastro nilai seni tradisional perlu dikemas modern
Kamis, 8 Agustus 2024 14:21 Wib