Purwakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi marah-marah setelah melihat kesemrawutan dan kemacetan yang sering terjadi di sekitar Pasar Ki Sunda atau Pasar Leuwipanjang di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
”Pasar itu sudah dibangun dengan anggaran miliaran rupiah, gratis untuk pedagang,” kata Dedi, di Purwakarta, Senin.
Ia melihat pasar tersebut kini kumuh dan semrawut. Banyak pedagang yang berjualan di badan jalan yang merupakan hak pejalan kaki dan mengganggu arus lalu lintas kendaraan.
Tidak hanya itu, lahan parkir juga telah berubah fungsi menjadi tempat berjualan pedagang. Sementara kendaraan justru parkir di pinggir jalan dan menyebabkan kemacetan terutama di pagi hari.
Mantan Bupati Purwakarta ini meminta semua pedagang yang berjualan di pinggir jalan dan bukan pada tempatnya untuk ditertibkan.
Menurut dia, pasar tersebut merupakan aset pemerintah, bukan aset pribadi para pedagang. Atas hal tersebut, semua pedagang harus taat aturan.
“Semua harus ditertibkan. Sekarang sosialisasi, besok bongkar. Semua yang melanggar harus ditertibkan,” katanya.
Ia mengatakan, pasar tersebut dulu dibiayai oleh pemerintah dengan anggaran puluhan miliar rupiah. Tujuannya adalah agar para pedagang dapat kios gratis, tidak terlibat utang ke pihak ketiga.
Berita Terkait
Tiga kapal nelayan tradisional Natuna ditangkap di Perairan Malaysia
Senin, 22 April 2024 14:48 Wib
Kemenkumham Sumsel memfasilitasi pendaftaran kekayaan intelektual komunal
Sabtu, 20 April 2024 20:05 Wib
Presiden Jokowi: Harga pangan di Kalimantan sama dengan di Jawa
Kamis, 21 Maret 2024 14:07 Wib
Pemkab Muara Enim gelar subsidi harga ikan di pasar tradisional
Minggu, 17 Maret 2024 16:33 Wib
Pedagang kurma di Palembang banjir pesanan jelang Ramadhan
Senin, 11 Maret 2024 19:26 Wib
Tim Disperindag OKU sisir pedagang mainkan harga sembako
Minggu, 3 Maret 2024 10:53 Wib
Disperindag OKU sebut lonjakan harga cabai dampak musim hujan
Selasa, 6 Februari 2024 12:35 Wib
Pemkab OKU tingkatkan pengawasan pasar tradisional
Kamis, 1 Februari 2024 14:43 Wib