Pakar Teknik Mesin: BBM oktan tinggi maksimumkan kinerja kendaraan

id BBM, oktan tinggi,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

Pakar Teknik Mesin: BBM oktan tinggi maksimumkan  kinerja kendaraan

Salah satu pengguna kendaraan sedang mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU. ANTARA/Aris Wasita

Semarang (ANTARA) - Pakar Teknik Mesin dari Politeknik Negeri Semarang Muhammad Showi Nailul Ulum mengatakan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan tinggi akan memaksimumkan kinerja kendaraan.

"Kalau RON makin tinggi, titik nyala apinya juga tinggi sehingga pembakarannya lebih sempurna dan dayanya juga meningkat," katanya di Semarang, Kamis.

Ia mengatakan saat ini mulai banyak kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang memiliki kompresi tinggi, dengan demikian kendaraan tersebut tentu membutuhkan BBM dengan oktan tinggi.

"Tujuannya agar mesin bekerja lebih baik. Bahkan saat ini rata-rata kendaraan baru telah menggunakan teknologi injeksi," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, penggunaan BBM dengan RON lebih rendah sangat berisiko bagi kinerja mesin karena pembakaran menjadi tidak optimal.

Ia mengatakan salah satu risiko yang mungkin terjadi adalah detonasi, yakni proses pembakaran pada mesin yang tidak tepat pada waktunya, yaitu api yang tiba-tiba menjadi besar dalam proses pembakaran sehingga proses pembakaran yang tidak sempurna.

Menurut dia, jika terjadi detonasi maka piston akan memiliki beban kerja yang lebih berat dan berisiko mengalami kerusakan.

"Selain itu, beban kerja piston yang terlalu berat ini akan berakibat pada mesin yang akan mengalami 'over heat'," katanya.

Kerusakan lain yang mungkin terjadi, dikatakannya, busi gosong dan kerak di katup sehingga menghambat saluran gas buang.

Sementara itu, Service and Part Manager Honda Kusuma Semarang Teguh Dwi Hariyanto mengatakan penggunaan Pertamax akan memperpanjang umur penggunaan suku cadang.

Di sisi lain, dengan menggunakan BBM RON rendah maka akan mengakibatkan munculnya kerak di katalis knalpot

"Karena kan yang RON rendah masih ada timbal, bisa sampai mengakibatkan ganti mesin," katanya.