Giring dan Cynthia berbagi keseruan bercocok tanam

id giring ganesha,bertanam,berkebun,hobi artis,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara sumsel hari ini, palembang hari i

Giring dan Cynthia berbagi keseruan bercocok tanam

Giring Ganesha (instagram/giring)

Jakarta (ANTARA) - Selama pandemi, pasangan Giring Ganesha dan Cynthia Ganesha yang mulai bercocok tanam secara hidroponik, budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah. Metode ini menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.

Menurut pasangan tersebut, esensi bercocok tanam tidak hanya soal hidroponik atau tanah, melainkan bagaimana kita merawat itu menjadi sesuatu yang sehat dan baik.

"Bagi kami, melihat sayuran yang kita tanam mulai dari bibit hingga tunas dan bersemai itu ada kenikmatan sendiri bahwa tanaman dan sayuran yang kita sayangi nanti pada akhirnya akan dimakan oleh orang-orang yang kita sayangi juga. Kita juga bisa memastikan kualitas dari apa yang kita tanam dan kita makan,” ujar Giring dikutip dari keterangan resmi Galeri Indonesia Kaya, Kamis.

Giring dan Cynthia sendiri menanam beberapa sayuran di kebun mereka, diantaranya kangkung, sawi, selada, dan masih banyak lagi. Dari hasil berkebun ini, mereka bisa menghasilkan masakan-masakan enak dan bergizi seperti plecing kangkung dan garden salad.

Pasangan tersebut merupakan salah satu bintang tamu yang muncul dalam tayangan di YouTube IndonesiaKaya untuk memberikan inspirasi dalam memaksimalkan waktu selama berada di rumah.

Program Director Galeri Indonesia Kaya Renitasari Adrian mengatakan, episode terbaru Kuliner Indonesia Kaya (Dari Kebun Ke Dapur) menghadirkan Haykal Kamil --adik Zaskia Mecca--dan istrinya Tantri Namirah yang kini memiliki kesibukan dalam menggarap lahan perkebunan di samping rumah mereka, yang diberi nama Kutanami.

Hasil kebun dari Kutanami sendiri berbagai macam jenis, mulai dari bayam, kangkung, cabai, terong, hingga pokcoy. Mereka sendiri tidak menjadikan Kutanami sebagai lahan bisnis, bahkan Haykal dan Tantri kerap mengirimi hasil kebun mereka ini secara cuma-cuma ke kerabat maupun tetangga.

Mereka bersyukur memiliki Kutanami karena proses masak menjadi seru karena bahan masakan sehari-hari mereka didapat dari hasil kebun sendiri. Tidak hanya itu, satu hal lagi yang disyukuri dari memiliki Kutanami menurut Haykal adalah prosesnya.

"Sejatinya, menanam itu bukan tentang apa yang kita panen lalu kita makan esok harinya. Namun lebih dari itu, menanam mengajarkan kita untuk berupaya, berdaya, dengan seberapapun luasnya," ujar Haykal Kamil.