Gerard Pique serukan perubahan radikal di Barca usai dibantai Munchen
Jakarta (ANTARA) - Bek Barcelona Gerard Pique menyerukan perubahan radikal dari atas ke bawah setelah timnya dihancurkan 2-8 oleh Bayern Munchen pada Sabtu di Liga Champions.
Kekalahan dianggap menjadi malam tergelap dalam sejarah klub Katalunya tersebut.
"Kami merasa hancur, malu adalah kata yang cocok menggambarkan perasaan saya atas kekalahan ini. Kami tidak mampu untuk bersaing seperti ini karena ini bukan yang pertama, kedua atau ketiga kalinya hal ini terjadi," kata Pique yang terlihat berkaca-kaca saat melakukan wawancara kepada wartawan usai pertandingan seperti dilansir Reuters pada Sabtu (15/8).
Baca juga: Flick ingatkan besok Bayern vs Barca, bukan Bayern vs Messi
"Ini sangat menyakitkan, tetapi saya harap ini memiliki tujuan tertentu."
Pique bahkan siap untuk meninggalkan Barcelona agar klubnya berubah menjadi lebih baik. Bek Spanyol berusia 33 tahun tersebut adalah salah satu pemain yang masih bertahan dari skuat juara Liga Champions 2009 ketika dan memulai era keemasan Barcelona di bawah pelatih Pep Guardiol.
Pique juga menyiratkan bahwa para petinggi Barcelona bersalah, termasuk presiden Josep Maria Bartomeu, atas kesulitan yang dihadapi timnya saat ini dan ingin adanya perubahan di posisi teratas klub tersebut.
Baca juga: Bek Barca Jean-Clair Todibo konfirmasi dirinya positif COVID-19
Baca juga: Muller berharap Robert Lewandowski jadi pemain terbaik saat hadapi Barca
"Kami semua perlu merefleksikan secara mendalam, klub membutuhkan banyak perubahan, saya tidak berbicara tentang pelatih, pemain - saya tidak ingin menunjuk siapa pun tetapi klub membutuhkan perubahan pada level struktural," katanya.
"Bila darah baru perlu datang untuk klub menjadi lebih baik maka saya siap diganti dan saya akan menjadi orang pertama yang pergi bila perlu, karena tampaknya kami telah mencapai titik terendah."
"Kami semua harus merenungkan tentang apa yang terbaik untuk klub dan untuk Barca."
Pelatih Barca Quique Setien sudah pasti bakal menjadi sasaran kritik atas kekalahan memalukan tersebut.
Baca juga: Gerard Pique tak ingin tuntaskan liga tanpa pertandingan
Baca juga: Cedera tidak serius, Pique bisa diturunkan di "El Clasico"
Ketika ditanya apakah ia bakal tetap melatih Lionel Messi cs musim depan, eks pelatih Real Betis tersebut enggan berspekulasi.
"Saya tidak akan membahas semua itu karena saya baru berada di sini selama enam bulan, tetapi mengingat ini adalah Pique, pasti sebagian dari apa yang ia katakan benar," kata pelatih berusia 61 tahun itu.
"Saat ini kami merasa sangat frustrasi dan yang bisa kami lakukan hanyalah membuat kesimpulan dan memikirkan masa depan. Barca adalah klub yang sangat hebat sehingga ini akan menyebabkan banyak kerugian bagi kami dan jelas beberapa hal harus diubah."
"Sebenarnya ini adalah kekalahan yang sangat menyakitkan," tutupnya.
Baca juga: Pique buka peluang untuk membela timnas Spanyol pada Olimpiade
Baca juga: Maaf, Barca fokus ke Napoli, bukan heboh di luar lapangan
Kekalahan dianggap menjadi malam tergelap dalam sejarah klub Katalunya tersebut.
"Kami merasa hancur, malu adalah kata yang cocok menggambarkan perasaan saya atas kekalahan ini. Kami tidak mampu untuk bersaing seperti ini karena ini bukan yang pertama, kedua atau ketiga kalinya hal ini terjadi," kata Pique yang terlihat berkaca-kaca saat melakukan wawancara kepada wartawan usai pertandingan seperti dilansir Reuters pada Sabtu (15/8).
Baca juga: Flick ingatkan besok Bayern vs Barca, bukan Bayern vs Messi
"Ini sangat menyakitkan, tetapi saya harap ini memiliki tujuan tertentu."
Pique bahkan siap untuk meninggalkan Barcelona agar klubnya berubah menjadi lebih baik. Bek Spanyol berusia 33 tahun tersebut adalah salah satu pemain yang masih bertahan dari skuat juara Liga Champions 2009 ketika dan memulai era keemasan Barcelona di bawah pelatih Pep Guardiol.
Pique juga menyiratkan bahwa para petinggi Barcelona bersalah, termasuk presiden Josep Maria Bartomeu, atas kesulitan yang dihadapi timnya saat ini dan ingin adanya perubahan di posisi teratas klub tersebut.
Baca juga: Bek Barca Jean-Clair Todibo konfirmasi dirinya positif COVID-19
Baca juga: Muller berharap Robert Lewandowski jadi pemain terbaik saat hadapi Barca
"Kami semua perlu merefleksikan secara mendalam, klub membutuhkan banyak perubahan, saya tidak berbicara tentang pelatih, pemain - saya tidak ingin menunjuk siapa pun tetapi klub membutuhkan perubahan pada level struktural," katanya.
"Bila darah baru perlu datang untuk klub menjadi lebih baik maka saya siap diganti dan saya akan menjadi orang pertama yang pergi bila perlu, karena tampaknya kami telah mencapai titik terendah."
"Kami semua harus merenungkan tentang apa yang terbaik untuk klub dan untuk Barca."
Pelatih Barca Quique Setien sudah pasti bakal menjadi sasaran kritik atas kekalahan memalukan tersebut.
Baca juga: Gerard Pique tak ingin tuntaskan liga tanpa pertandingan
Baca juga: Cedera tidak serius, Pique bisa diturunkan di "El Clasico"
Ketika ditanya apakah ia bakal tetap melatih Lionel Messi cs musim depan, eks pelatih Real Betis tersebut enggan berspekulasi.
"Saya tidak akan membahas semua itu karena saya baru berada di sini selama enam bulan, tetapi mengingat ini adalah Pique, pasti sebagian dari apa yang ia katakan benar," kata pelatih berusia 61 tahun itu.
"Saat ini kami merasa sangat frustrasi dan yang bisa kami lakukan hanyalah membuat kesimpulan dan memikirkan masa depan. Barca adalah klub yang sangat hebat sehingga ini akan menyebabkan banyak kerugian bagi kami dan jelas beberapa hal harus diubah."
"Sebenarnya ini adalah kekalahan yang sangat menyakitkan," tutupnya.
Baca juga: Pique buka peluang untuk membela timnas Spanyol pada Olimpiade
Baca juga: Maaf, Barca fokus ke Napoli, bukan heboh di luar lapangan