Update 15 Juli: Kasus positif COVID-19 di Sumsel kembali bertambah 30 orang
Sifat pemetaan zona ini sangat dinamis dan amat tergantung dengan mobilisasi masyarakat, bisa saja hari ini oranye tapi dua pekan lagi kembali jadi merah
Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan terkonfirmasi positif COVID-19 kembali bertambah 30 orang per 15 Juli 2020 sehingga total menjadi 2.784 kasus, sementara zona merah atau wilayah risiko tinggi di Bumi Sriwijaya hingga kini belum ditemukan.
Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumsel, Dr. Iche Andriani Liberty, Rabu, mengatakan tidak adanya zona merah tersebut berdasarkan update penilaian GTPP Pusat per 12 Juli 2020 untuk kondisi COVID-19 dua pekan sebelumnya.
"Sifat pemetaan zona ini sangat dinamis dan amat tergantung dengan mobilisasi masyarakat, bisa saja hari ini oranye tapi dua pekan lagi kembali jadi merah," ujarnya.
Baca juga: Update 14 Juli: kasus positif COVID-19 sumsel bertambah 50 orang, naik 13 persen selama dua pekan
Berdasarkan zonasi GTPP Pusat, terdapat sembilan daerah zona oranye atau risiko sedang, yakni Kota Palembang, Prabumulih, Pagaralam, Kabupaten Banyuasin, PALI, Muara Enim, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), dan Musi Rawas.
Kemudian ada tujuh zona kuning atau wilayah risiko rendah yakni Kota Lubuklinggau, Kabupaten OKU, Lahat, OKU TImur, Muratara, Empat Lawang dan Musi Banyuasin.
Sedangkan Kabupaten OKU Selatan menjadi satu-satunya zona hijau atau wilayah yang tidak ada kasus.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 Sumut bertambah menjadi 2.284 orang
Dr. Iche menjelaskan zonasi diukur berdarkan skor penilaian 14 indikator yakni 10 indikator epidemiologi, dua indikator surveilans kesehatan masyarkat, dan dua indikator pelayanan kesehatan.
"Jadi kasus positif bukan satu-satunya indikator untuk zonasi, capaian pemkab/pemkot untuk indikator yang lain mungkin sudah tercapai," tambahnya.
Baca juga: Bayi satu bulan di Lampung terkonfirmasi positif corona
Sementara 30 kasus baru yang diumumkan hari ini Rabu (15/7) berasal dari Kota Palembang (10), Ogan Ilir (11), Banyuasn (tiga), Muara Enim (dua), serta OKU Timur, OKU Selatan, PALI dan Prabumulih masing-masing satu kasus.
Kasus sembuh juga bertambah 30 orang, dari Palembang (16 orang), Banyuasin (delapan), Lahat (dua), Muara Enim (dua), Ogan Ilir (satu), dan OKU TImur (satu), sehingga total kasus sembuh di Sumsel menjadi 1.359 orang (48,8 persen)
Sedangkan kasus meningal tidak ada penambahan atau tetap 133 orang (4,8 persen).
Baca juga: Dr Supriyanto: Penggunaan sarung tangan picu penularan COVID-19
"Dengan demikian 1.492 kasus dari 2.784 kasus positif dinyatakan selesai dan masih ada 1.292 kasus aktif," kata Dr. Iche menjelaskan.
Ke 1.292 kasus aktif itu mendapat penanganan di Kota Palembang (1.005 orang), Kabupaten Banyuasin (86 kasus), Muara Enim (69 kasus), PALI (42 kasus), Musi Banyuasin (23 kasus), Ogan Ilir (32 kasus), Lubuklinggau (tujuh kasus), Ogan Komering Ilir (OKI) delapan kasus, Prabumulih (tujuh), Pagaralam (lima), Lahat (satu), OKU Timur (dua), Empat Lawang (satu), OKU Selatan (satu), dan luar wilayah (lima kasus).
Baca juga: Bawaslu OKU distribusikan alat pelindung diri jelang Pilkada
Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumsel, Dr. Iche Andriani Liberty, Rabu, mengatakan tidak adanya zona merah tersebut berdasarkan update penilaian GTPP Pusat per 12 Juli 2020 untuk kondisi COVID-19 dua pekan sebelumnya.
"Sifat pemetaan zona ini sangat dinamis dan amat tergantung dengan mobilisasi masyarakat, bisa saja hari ini oranye tapi dua pekan lagi kembali jadi merah," ujarnya.
Baca juga: Update 14 Juli: kasus positif COVID-19 sumsel bertambah 50 orang, naik 13 persen selama dua pekan
Berdasarkan zonasi GTPP Pusat, terdapat sembilan daerah zona oranye atau risiko sedang, yakni Kota Palembang, Prabumulih, Pagaralam, Kabupaten Banyuasin, PALI, Muara Enim, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), dan Musi Rawas.
Kemudian ada tujuh zona kuning atau wilayah risiko rendah yakni Kota Lubuklinggau, Kabupaten OKU, Lahat, OKU TImur, Muratara, Empat Lawang dan Musi Banyuasin.
Sedangkan Kabupaten OKU Selatan menjadi satu-satunya zona hijau atau wilayah yang tidak ada kasus.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 Sumut bertambah menjadi 2.284 orang
Dr. Iche menjelaskan zonasi diukur berdarkan skor penilaian 14 indikator yakni 10 indikator epidemiologi, dua indikator surveilans kesehatan masyarkat, dan dua indikator pelayanan kesehatan.
"Jadi kasus positif bukan satu-satunya indikator untuk zonasi, capaian pemkab/pemkot untuk indikator yang lain mungkin sudah tercapai," tambahnya.
Baca juga: Bayi satu bulan di Lampung terkonfirmasi positif corona
Sementara 30 kasus baru yang diumumkan hari ini Rabu (15/7) berasal dari Kota Palembang (10), Ogan Ilir (11), Banyuasn (tiga), Muara Enim (dua), serta OKU Timur, OKU Selatan, PALI dan Prabumulih masing-masing satu kasus.
Kasus sembuh juga bertambah 30 orang, dari Palembang (16 orang), Banyuasin (delapan), Lahat (dua), Muara Enim (dua), Ogan Ilir (satu), dan OKU TImur (satu), sehingga total kasus sembuh di Sumsel menjadi 1.359 orang (48,8 persen)
Sedangkan kasus meningal tidak ada penambahan atau tetap 133 orang (4,8 persen).
Baca juga: Dr Supriyanto: Penggunaan sarung tangan picu penularan COVID-19
"Dengan demikian 1.492 kasus dari 2.784 kasus positif dinyatakan selesai dan masih ada 1.292 kasus aktif," kata Dr. Iche menjelaskan.
Ke 1.292 kasus aktif itu mendapat penanganan di Kota Palembang (1.005 orang), Kabupaten Banyuasin (86 kasus), Muara Enim (69 kasus), PALI (42 kasus), Musi Banyuasin (23 kasus), Ogan Ilir (32 kasus), Lubuklinggau (tujuh kasus), Ogan Komering Ilir (OKI) delapan kasus, Prabumulih (tujuh), Pagaralam (lima), Lahat (satu), OKU Timur (dua), Empat Lawang (satu), OKU Selatan (satu), dan luar wilayah (lima kasus).
Baca juga: Bawaslu OKU distribusikan alat pelindung diri jelang Pilkada