Palembang fokus perbanyak pengelolaan sampah terpadu 3R

id Tpst 3r palembang, pengelolaan sampah, kelurahan srimukya, sematang borang, wakil walikota palembang, fitrianti agustind

Palembang fokus perbanyak pengelolaan  sampah terpadu 3R

Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda meresmikan TPST 3R Kelurahan Srimulya Kecamatan Sematang Borang, Selasa (7/1) (ANTARA/Aziz Munajar/20)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang fokus memperbanyak tempat pengelolaan sampah terpadu berkonsep daur ulang atau 3R guna mengatasi permasalahan sampah yang volumenya kian bertambah.

Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, Selasa, mengatakan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu 3R (reduce, reuse, recycling) merupakan solusi terbaik untuk menekan produksi sampah yang mencapai 1.200 ton pe rhari di Palembang.

"Saat ini Palembang sudah ada 13 TPST 3R di beberapa kelurahan, meski jumlahnya belum terlalu banyak setidaknya solusi untuk mengurangi jumlah sampah sudah kian kuat," ujar Fitrianti Agustinda saat meresmikan TPST 3R Kelurahan Srimulya, Kecamatan Sematang Borang.

Menurut dia Palembang tidak bisa seterusnya mengandalkan dua lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang kapasitasnya terus berkurang, sebagian sampah harus dikelola menjadi barang atau produk guna pakai.

Dengan hadirnya TPST 3R, kata dia, sampah organik dapat dijadikan pupuk dan sampah anorganik dapat dijadikan bahan bakar dengan diolah menggunakan mesin pirolisis.

"Apalagi dari 1.200 ton sampah itu 70 persennya sampah plastik, sementara sampah plastik sendiri butuh ratusan tahun untuk terurai, maka jika tidak diolah akan jadi masalah besar," tambah Fitri.

Ia menyadari pembangunan TPST 3R memang butuh biaya besar jika ingin kondisi mesin pirolisis yang lengkap, sehingga ia menyarankan ke kelurahan-kelurahan agar mesin tersebut dibeli berdasarkan kebutuhan.

"Tidak perlu semua TPST 3R ada mesin itu, yang penting dalam beberapa jangkauan kelurahan ada mesinnya, karena mesin itu juga baru bisa mengolah jika plastiknya sudah banyak," jelasnya.

Selain pengurangan sampah, TPST 3R juga dapat dijadikan peluang usaha bagi masyarakat yang ingin berbisnis dari bahan daur ulang sampah, seperti kerajinan tas kresek dan pupuk organik.

Pemkot Palembang siap menerima warga yang ingin meminta bantuan terkait usaha dari daur ulang sampah, baik akses permodalan maupun kerjasama, katanya.

"Dalam waktu dekat kami juga akan memanggil perusahaan-perusahaan yang produknya pakai plastik agar ikut berkontribusi dengan pengembangan TPST 3R, bisa lewat dana CSR atau membeli mesinnya," demikian Fitri.