Deretan film nasional yang melanglang buana tahun 2019

id Film Indonesia berprestasi, perfilman indonesia, film indonesia,Film indonesia 2019

Deretan film nasional yang melanglang  buana tahun 2019

Cuplikan "Kucumbu Tubuh Indahku" ("Memories of My Body", 2018). (IMDb)

Jakarta (ANTARA) - Bisa dibilang bahwa perfilman Indonesia di tahun 2019 cukup membawa angin segar bagi pecinta film di dalam negeri. Mulai dari segi keberagaman cerita, hingga bagaimana cerita itu divisualisasikan dengan indah dan kreatif.

Kehadiran film nasional dengan variasi genre mulai dari drama yang membawa isu-isu sensitif, horor dengan sudut pandang baru, hingga kembali mengenalkan superhero lokal pun mampu membuat Indonesia bersaing dan bersanding dengan film-film mancanegara.

Berikut ini adalah lima film Indonesia yang telah membawa nama Indonesia ke kancah perfilman internasional sepanjang tahun 2019, dihimpun dari berbagai sumber.

1. "Kucumbu Tubuh Indahku" ("Memories of My Body")

Cuplikan "Kucumbu Tubuh Indahku" ("Memories of My Body", 2018). (IMDb)

"Kucumbu Tubuh Indahku" atau "Memories of My Body" tayang perdana di Festival Film Internasional Venesia ke-75 pada awal September 2018.

Film arahan sutradara Garin Nugroho ini juga meraih penghargaan Venice Independent Film Critic 2018, kemudian Film Terbaik di Festival Des 3 Continents 2018, dan Asia Pacific Screen Awards 2018.

Film yang dibintangi aktor terbaik FFI 2019, Mohammad Khan itu tayang di bioskop Indonesia mulai 18 April 2019 dan sempat mendapatkan berbagai reaksi dan kontroversi.

Menceritakan tentang insekuritas dalam menerima diri sendiri dari perspektif penari Lengger, "Kucumbu Tubuh Indahku" juga mewakili Indonesia dalam daftar panjang kategori Film Fitur Internasional Terbaik di Academy Awards 2020.

2. "27 Steps of May"

Film "27 Steps of May" tayang perdana di Busan International Film Festival 2018 dan telah mengikuti berbagai festival film internasional, seperti Cape Town Film Festival di Afrika Selatan dan Goteborg Film Festival di Swedia.

Dibintangi Raihanun dan Lukman Sardi, film ini juga meraih penghargaan sebagai 'Film Terbaik' (Golden Hanoman Award) kategori 'Film Panjang Asia' terbaik di Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada November 2018.

Lebih lanjut, film ini juga mendapat penghargaan internasional di ajang The 3rd Malaysia Golden Global Awards (MGGA 2019), Malaysia International Film Festival, Juli 2019, dan memboyong dua penghargaan.

Film yang tayang perdana di Indonesia pada 29 April 2019 itu menceritakan tentang May (Raihanun), korban pelecehan seksual yang mengalami trauma berat sejak usia 14 tahun.

"27 Steps of May" sempat bersaing dengan "Kucumbu Tubuh Indahku" untuk mewakili Indonesia meraih piala Oscar 2020 di kategori Film Fitur Internasional Terbaik.

3. "Gundala"

Film "Gundala", yang diadaptasi dari cerita karakter pahlawan super Indonesia tahun 1969 yang dibuat oleh Harya Suraminata ini menjadi oase di tengah perfilman Indonesia di tahun 2019.

Film ini menembus angka satu juta penonton dalam satu pekan penayangannya di bioskop domestik.

Tak hanya besar di negara sendiri, "Gundala" ikut "menyambar" Festival Film Toronto 2019, untuk ditayangkan di kategori Midnight Madness, bersama film bergengsi lainnya seperti "The Capote Tapes" (Ebs Burnough), "The Cave" (Feras Fayyad), "Citizen K" (Alex Gibney), hingga "Joker" (Todd Phillips).

Film yang menjadi awal dari Jagat Sinema Bumilangit (JSB) itu rilis di bioskop pada 29 Agustus 2019, dan merupakan film Indonesia pertama yang menggunakan tata suara Dolby Atmos.

4. "Hiruk Pikuk Si-Alkisah" ("The Science of Fictions")

Film garapan sutradara muda Yosep Anggi Noen, "Hiruk Pikuk Si-Alkisah" ("The Science of Fictions") berhasil menembus sejumlah festival film internasional tahun ini.

Karyanya telah melanglang di Film Festival Busan dalam program “A Window on Asian Cinema” pada Oktober, serta di Festival Film Internasional Tokyo yang masuk dalam program "World Focus" pada November.

Sebelumnya, film "The Science of Fictions" juga telah tayang perdana dan memenangkan Special Mention Award di Locarno International Film Festival.

Film itu melibatkan sederet aktor seperti Gunawan Maryanto yang aktif di teater, Yudi Ahmad Tajudin, Lukman Sardi, Ecky Lamoh, Alex Suhendra, Marissa Anita, Rusini, dan Asmara Abigail. “The Science of Fictions” akan tayang di Indonesia pada 2020.

5. "Perempuan Tanah Jahanam" ("Impetigore") dan "Folklore: A Mother's Love"

Film horor/thriller garapan sutradara Joko Anwar, "Perempuan Tanah Jahanam" berhasil menembus dan akan ditayangkan di Festival Film Sundance 2020.

Film dengan judul internasional "Impetigore" itu akan ditayangkan pada kategori "MIDNIGHT", bersama sejumlah film internasional lainnya seperti "Amulet" karya Romola Garai dari Inggris, serta dua film Amerika Serikat "Bad Hair" dan "The Night House" yang masing-masing disutradarai Justin Simien, dan David Bruckner.

Sementara film horor besutan Joko Anwar lainnya, yakni "Folklore: A Mother's Love" telah diputar dalam ajang Tokyo International Film Festival 2019, bersama dengan "The Science of Fictions" dan "Foxtrot Six".

Film tersebut merupakan satu dari enam film HBO yang mengangkat tema hantu legenda dari Asia Tenggara. Film tersebut dibintangi aktor ternama Tanah Air seperti Marissa Anita dan Muzakki Ramdhan.