Wisatawan mancanegara berkunjung ke DKI Jakarta turun

id BPS DKI,Wisman,kunjungan wisman

Wisatawan mancanegara berkunjung ke DKI Jakarta turun

Sejumlah wisatawan asing berkunjung di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Minggu (22/7). (FOTO ANTARA/Ardiansyah Indra K)

Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi DKI Jakarta dari sebanyak 253.176 selama Agustus menjadi 212.912 pada September 2019.

“Lima negara masih mendominasi kunjungan, yakni Cina, Malaysia, Jepang, Singapura dan Korea Selatan,” kata Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Catatan BPS kedatangan wisatawan mancanegara itu menurun bila dibandingkan Juli 2019 sebanyak 268.258 kunjungan.

Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta melalui dua pintu masuk, yakni bandar udara Soekarno-Hatta sebanyak 212.727 dan Bandara Halim Perdana Kusuma sebanyak 185 orang.

Di saat terjadi penurunan kunjungan wisman, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Edy Junaedi mundur dari jabatannya dengan menyisakan sejumlah program kegiatan yang anggarannya belum banyak terserap hingga awal November 2019.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta mencatat sejumlah program itu diantaranya promosi Mice Jakarta senilai Rp6,6 miliar yang baru diserap 23 persen.

Partisipasi olahraga internasional di dalam negeri senilai Rp3,6 miliar yang baru diserap 10,5 persen.

Penyelenggaraan pameran wisata halal senilai Rp5,9 miliar yang baru diserap 47 persen. Publikasi pariwisata pemasangan iklan media senilai Rp10,7 miliar yang baru terserap 67 persen.

Pengadaan sound system di teater Taman Ismail Marzuki senilai Rp15,98 miliar yang terserap 55 persen, pengadaan lahan kawasan cagar budaya makam Pangeran Jayakarta senilai Rp23 miliar yang baru terserap 43 persen.

Hingga awal November 2019, serapan APBD Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebesar Rp308,2 miliar dari alokasi anggaran belanja sebesar Rp560,4 miliar atau 55 persen.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima permohonan pengunduran diri pejabat struktural tersebut.