Muda-mudi Kamboja nobar film AADC 2

id KBRI Phnom Penh,Pemuda Kamboja,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, jembatan ampera, wong palembang, wis

Muda-mudi Kamboja nobar film AADC 2

Para pemuda dan pemudi Kamboja memainkan alat musik angklung sebelum menonton bersama film "Ada Apa Dengan Cinta 2" di KBRI Phomn Penh, 6 September 2019 (KBRI Phnom Penh) (KBRI Phnomn Penh)

Phnom Penh (ANTARA) - Ratusan pemuda-pemudi Kamboja memadati Ruang Serba Guna KBRI Phnom Penh pada akhir pekan lalu (6/9/2019) dalam rangka nonton bareng (nobar) film Indonesia berjudul ‘Ada Apa dengan Cinta 2’.

Muda-mudi Kamboja tersebut adalah peserta Pusat Budaya Indonesia di Kamboja (Pusbudi Nusantara) termasuk para alumni Indonesia di Kamboja yang saat ini telah bekerja di berbagai sektor penting. Film karya Riri Riza ini mampu mempromosikan sosial-budaya dan wisata Yogyakarta sebagai salah satu lokasi film.

Rangkaian acara pada malam Sabtu tersebut, dipandu oleh Met Chandara, pemuda Kamboja yang pernah menempuh studi S1 di Universitas Jember pada 2012-2016.

Met Chandara juga pernah menjadi peserta Program Darmasiswa di Universitas Lampung dan hingga kini masih dapat berbahasa Indonesia dengan sangat lancar dan jelas.

Acara dibuka oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Sudirman Haseng yang menyampaikan pentingnya acara gathering seperti ini untuk menjalin persahabatan, saling mengenal satu sama lain, sekaligus membangun jejaring dengan Indonesian connection.

Sudirman juga menyampaikan telah dibentuknya Indonesia-Cambodia Alumni Network (I-CAN) pada 17 Agustus 2019 dengan Presidennya Va Seangly, warga Kamboja penerima beasiswa S2 Program Kemitraan Negara Berkembang di Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

I-CAN akan menjadi wadah untuk saling bertukar pengalaman dan informasi termasuk info tentang studi atau beasiswa ke Indonesia hingga peluang bisnis kedua negara, serta mempererat people-to-people contacts yang pada gilirannya diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Kamboja.

Sebelum memulai nonton film bersama, Koordinator Pusbudi Nusantara, Roland Uly Uju menjelaskan secara singkat mengenai alat musik tradisional Indonesia, angklung, diikuti dengan pertunjukan angklung oleh para peserta yang turut bernyanyi bersama lagu daerah Rasa Sayange dengan antusias.

Pada kesempatan tersebut, Sudirman juga menyerahkan sertifikat Belajar Bahasa Indonesia kepada wakil peserta Pusbudi Nusantara yang telah mengikuti Kelas Bahasa Indonesia dengan jangka waktu minimal 6 bulan.

Kelas Bahasa Indonesia diberikan oleh Guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang ditugaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Para peserta juga disuguhkan makanan khas Indonesia, seperti mie ayam, bakso dan sate ayam, sebagai pengobat rindu bagi mereka yang pernah berkunjung/belajar di Indonesia.*