Bogor (ANTARA) - Pelestarian cagar budaya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi salah satu kunci penting bagi pemerintah daerah setempat dalam upaya meningkatkan angka kunjungan wisatawan, kata pengamat budaya dari Universitas Pakuan (Unpak) Bogor Agnes Setyowati.
"Jika memiliki kesadaran yang tinggi akan pelestarian cagar kebudayaan, Bogor mampu berkembang sebagai sektor wisata yang baik. Kemudian budaya Indonesia juga akan tetap terjaga," ujarnya di Bogor, Sabtu.
Menurut Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Unpak itu, beragam cagar budaya yang dimiliki Indonesia merupakan identitas, jati diri, serta daya tarik dunia terhadap bangsa ini.
"Kita ketahui bahwa di setiap wilayahnya Indonesia memiliki banyak sekali warisan kebudayaan yang sangat kaya," kata dia.
Pemerintah Kabupaten Bogor belakangan menggandeng Pemerintah Korea Selatan demi mendongkrak angka kunjungan wisata di daerah itu.
"Kabupaten Bogor memiliki visi sebagai The City of Sport and Tourism, kita optimis ke depan jumlah wisatawan asing bisa meningkat dan saya mengundang kepada masyarakat Korea Selatan untuk berkunjung ke Kabupaten Bogor," kata Bupati Bogor Ade Yasin.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor Rahmat Surjana menyebutkan hingga kini sudah ada 144 situs cagar budaya di Kabupaten Bogor.
Ia optimis bahwa seiring dengan berjalannya waktu, berbagai situs lainnya yang belum ditemukan, bisa segera masuk dalam catatan.
“Cagar budaya sejarah bangsa kita. Kalau kita sudah mengetahui benda cagar budaya, bahwa kehidupan masyarakat kita yang sebenarnya itu bisa ketahuan dari sana,” ujar dia.
Sebanyak 144 situs cagar budaya yang kini sudah tercatat Disbudpar Kabupaten Bogor itu tersebar di 33 kecamatan di daerah itu. Masing-masing ditemukan pada waktu yang berbeda. Temuan terbaru, ada tiga situs di Kecamatan Cisarua.
Sebanyak tiga situs yang ditemukan pada 2018 itu, bernama Batu Sirap, Batu Gantung, dan Batu Gobang. Ketiganya berlokasi di area Gunung Mas, Desa Tugu Utara. Penemuan ketiganya otomatis menambah situs di Kecamatan Cisarua menjadi sembilan situs.