WCC Palembang tangani 79 kasus perkosaan

id perkosaan,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel,antara palembang,kekerasan dalam rumah tangga,WCC,Yeni Roslaini Izi

WCC Palembang tangani 79 kasus perkosaan

Ilustrasi (Ist)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pusat Pembelaan Hak-hak Perempuan Women`s Crisis Centre Palembang selama tahun 2018 menangani 79 kasus perkosaan dan kekerasan seksual lainnya di 17 kabupaten dan kota dalam wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

"Kasus perkosaan tersebut merupakan bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan terbanyak sepanjang tahun lalu, dan menjadi perhatian pihaknya pada 2019 ini untuk menggalakkan berbagai kegiatan yang dapat meminimalkan permasalahan yang menimpa kaum perempuan itu," kata Direktur Eksekutif Women`s Crisis Centre (WCC) Palembang Yeni Roslaini Izi, di Palembang, Selasa.

Setelah kasus perkosaan, tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan terbanyak nomor dua, yakni mencapai 32 kasus, dan di posisi ketiga kekerasan dalam pacaran 14 kasus.

Menurut dia, untuk menurunkan kasus perkosaan dan kekerasan seksual lainnya, aktivis WCC akan terus mengedukasi kaum perempuan yang ada di Palembang dan 16 kabupaten/kota lainnya, untuk melakukan gugatan hukum jika mengalami masalah tersebut.

Korban perkosaan selama ini belum banyak yang melapor kepada aparat penegak hukum dengan berbagai pertimbangan, sehingga harus menyimpan sendiri penderitaannya seumur hidup.

Kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan, sehingga korban perkosaan harus berani melaporkan pelaku kepada aparat penegak hukum agar bisa memberikan efek jera, katanya pula.

Dia menjelaskan, selain mendorong korban perkosaan untuk melapor ke polisi, pihaknya juga berupaya memberikan bimbingan psikologi dan pemulihan trauma tindak kekerasan seksual tersebut.

Dengan penegakan hukum dan penanganan yang baik terhadap para korban tindak kekerasan terhadap perempuan itu, diharapkan kasus perkosaan serta tindak kekerasan terhadap perempuan lainnya pada tahun ini bisa diminimalkan, ujar Yeni.