Gabungan ormas islam tolak kehadiran Yaqut di Palembang
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Massa yang mengatasnamakan gabungan ormas islam seluruh Kota Palembang dan Sesumatera Selatan menolak kehadiran Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut di Kota Palembang.
Pantauan Antara News Sumsel massa yang berjumlah dua ratus orang lebih tersebut berkumpul di Bundaran Air Mancur Masjid Agung Palembang setelah pelaksanaan sholat Jumat, mereka menyuarakan aspirasi seraya membentangkan spanduk bertuliskan penolakan Yaqut Kholil yang dikabarkan akan datang menghadiri Kirab NKRI 5-7 Oktober.
"Kami mewakili umat Islam terutama habaib dan ulama di Kota Palembang maupun Sumsel secara tegas menolak kehadiran Yaqut Kholil serta ajaran Islam Nusantara nya datang ke Palembang, bagi kami tidak ada namanya Islam Nusantara itu," kata salah satu perwakilan massa dari Majelis Maspuroh Solihin Hasibuan kepada Antara News Sumsel, Jumat.
Menurutnya gagasan Islam Nusantara yang dibawa Yaqut Kholil justru berpotensi membenturkan ummat islam di Sumsel maupun Palembang, sebab terjadi perbedaan pola pikir dalam memahami islam, padahal selama ini pihaknya menilai ummat islam di Sumsel dan Palembang sudah hidup rukun.
Dia menjelaskan Islam pada dasarnya hanya satu, tidak perlu dilokalkan seperti yang sering di dengungkan Yaqut Kholil, maka ia menyarankan agar Kirab NKRI di Palembang dibatalkan.
"Kami tidak ikhlas selangkah kaki pun Yaqut Kholil mengijakan kaki di Palembang," ujar Solihin Hasibuan.
Pihaknya meminta pemerintah memperhatikan penolakan tersebut, bahkan pihaknya menyatakan siap menghadang jika Yaqut Kholil masih datang ke Palembang.
Sementara Ketua PWGP Ansor Sumsel Ahmad Zarkasih saat coba dihubungi lewat sambungan telepon belum bisa memberikan tanggapan karena sedang ada kegiatan penerimaan Kirab Satu Negeri di Musi Banyuasin.
"Nanti ya lagi ada acara," ungkap Ahmad Zarkasih.
Pantauan Antara News Sumsel massa yang berjumlah dua ratus orang lebih tersebut berkumpul di Bundaran Air Mancur Masjid Agung Palembang setelah pelaksanaan sholat Jumat, mereka menyuarakan aspirasi seraya membentangkan spanduk bertuliskan penolakan Yaqut Kholil yang dikabarkan akan datang menghadiri Kirab NKRI 5-7 Oktober.
"Kami mewakili umat Islam terutama habaib dan ulama di Kota Palembang maupun Sumsel secara tegas menolak kehadiran Yaqut Kholil serta ajaran Islam Nusantara nya datang ke Palembang, bagi kami tidak ada namanya Islam Nusantara itu," kata salah satu perwakilan massa dari Majelis Maspuroh Solihin Hasibuan kepada Antara News Sumsel, Jumat.
Menurutnya gagasan Islam Nusantara yang dibawa Yaqut Kholil justru berpotensi membenturkan ummat islam di Sumsel maupun Palembang, sebab terjadi perbedaan pola pikir dalam memahami islam, padahal selama ini pihaknya menilai ummat islam di Sumsel dan Palembang sudah hidup rukun.
Dia menjelaskan Islam pada dasarnya hanya satu, tidak perlu dilokalkan seperti yang sering di dengungkan Yaqut Kholil, maka ia menyarankan agar Kirab NKRI di Palembang dibatalkan.
"Kami tidak ikhlas selangkah kaki pun Yaqut Kholil mengijakan kaki di Palembang," ujar Solihin Hasibuan.
Pihaknya meminta pemerintah memperhatikan penolakan tersebut, bahkan pihaknya menyatakan siap menghadang jika Yaqut Kholil masih datang ke Palembang.
Sementara Ketua PWGP Ansor Sumsel Ahmad Zarkasih saat coba dihubungi lewat sambungan telepon belum bisa memberikan tanggapan karena sedang ada kegiatan penerimaan Kirab Satu Negeri di Musi Banyuasin.
"Nanti ya lagi ada acara," ungkap Ahmad Zarkasih.