Sumsel "siaga merah" karhutla sukseskan Asian Games

id kebakaran hutan,kabut asap,berita sumsel,berita palembang,Kolonel Inf Iman Budiman,Satgas Karhutla Sumsel, Yulizar Dinoto,cummulunimbus,pesawat Cassa

Sumsel "siaga merah" karhutla sukseskan Asian Games

Dokumentasi- Anggota Komando Resor Militer (Korem) 044/ Garuda Dempo (GAPO) menyimak penjelasan penggunaan berbasis sistem informasi terpadu yang akan memudahkan komunikasi antar komando internal sekaligus memudahkan titik rawan khususnya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sejumlah kabupaten Kota di Sumsel. (ANTARA News Sumsel/Feny Selly)

....Kami akan membuka posko Karhutla selama 24 jam mulai 18 juli 2018. Jadi semua sumber daya, sarana dan prasarana akan dimaksimalkan....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan dengan menetapkan status "siaga merah" pada 25 Juli - 5 Agustus 2018 dalam rangka menyukseskan AsiaN Games XVIII.

Kepala Satuan Tugas Karhutla Sumsel, Kolonel Inf Iman Budiman yang adalah Danrem 044/ Gapo di Palembang, Selasa, mengatakan, upaya ini untuk memastikan ajang Asian Games di Palembang terbebas dari bencana kabut asap, mengingat pada Agustus 2018 diperkirakan menjadi puncak musim kemarau.

"Kami akan membuka posko Karhutla selama 24 jam mulai 18 juli 2018. Jadi semua sumber daya, sarana dan prasarana akan dimaksimalkan di periode ini. Rencananya, kami akan menyiapkan 60 tim yang terdiri dari personel gabungan untuk melakukan operasi darat dan operasi udara," kata Iman.

Ia mengatakan selama masa penetapan siaga merah itu, setiap tim yang terdiri dari personel TNI - AD, Manggala Agni dan BNPB akan berpatroli secara rutin mengelilingi desa-desa yang dianggap rawan terbakar.

Sejauh ini, Satgas Karhutla telah memetakan, sebanyak 56 desa sebagai kawasan rawan terbakar yang tersebar di lima kecamatan yakni Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Musi Rawas.

Puluhan desa ini harus dipastikan tidak mengalami Karhutla karena jika terbakar maka diperkirakan asapnya akan sampai ke Kota Palembang.

Tentunya hal ini bakal merepotkan mengingat ajang akbar multicabang olahraga 45 negara Asia akan berlangsung di Palembang, pada 18 Agustus - 2 September 2018.

"Nanti tim akan berputar mengelilingi lokasi yang ditentukan, semisal hingga luas wilayah dua kecamatan. Setidaknya area yang dicover mencapai 200 KM. Mereka ini akan melakukan sosialisasi ke masyarakat, mengikuti kegiatan masyarakat, hingga benar-benar tidur di hutan sehingga tahu persis," ujar Imam.

Sumsel merupakan salah satu provinsi yang rawan mengalami Karhutla dan bencana kabut asap. Pada 2015, di daerah ini sempat terjadi bencana hebat kabut asap akibat terbakarnya 700 hektare lahan dan hutan.

Namun, setelah 2015, diketahui jumlah kebakaran hutan dan lahan mengalami penurunan drastis karena pemerintah mengedepankan deteksi dini, serta pengoptimalan tiga operasi yakni operasi darat, operasi udara, dan operasi penegakan hukum untuk penanggulangan. Selain itu, peran perusahaan dan masyarakat juga ditingkatkan.

Sementara itu, Wakil Ketua Satgas Karhutla Sumsel, Yulizar Dinoto mengatakan untuk operasi udara, saat ini di Palembang sudah ada dua helikopter Bolkow untuk patroli dan waterbombing dengan kapasitas 500 liter dan helikopter Air Bush 355 untuk patroli dan waterbombing dengan kapasitas 600 liter.

"Kai saat ini sedang mengajukan tambahan 10 helikopter lagi, katanya dan menambahkan, dua heli akan tiba pekan depan.

Selain bantuan helikopter, di Palembang sudah ada bantuan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi(BPPT) berupa pesawat Cassa 212 yang diperuntukan menyemai garam hingga menjadi hujan buatan dengan teknik modifikasi cuaca (TMC).

Terkait TMC ini, tim sudah menjalankannya sejak Mei dengan menyemai garam diatas awan berpotensi yakni cummulunimbus (CB).

Sementara itu, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Agus Santoso mengatakan kewaspadaan terhadap karhutla harus ditingkatkan karena di beberapa daerah terpantau tanpa hujan lebih dari enam hari. Jika pun hujan dengan intensitas rendah hanya 50 mm dalam 10 hari.

"Harus waspada karena hujan sudah berkurang. Untuk suhu sejauh ini masih normal, mudah-mudahan tidak lebih dari 35 derajat. Dari yang terpantau saat ini tidak lebih dari 34 derajat," katanya.