Sosialisasi rekrutmen anggota bawaslu diwarnai demo

id unjukrasa,unjuk rasa,demo,BEM Sumsel,calon anggota Bawaslu,Beli Nurahman

Sosialisasi rekrutmen anggota bawaslu diwarnai demo

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawasllu) (ANTARA)

Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Kegiatan sosialisasi rekrutmen calon anggota Bawaslu di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan yang dilaksankan tim seleksi diwarnai aksi demonstrasi puluhan mahasiswa universitas di wilayah itu.

Pantauan di lapangan, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ogan Komering Ulu (OKU) Raya, Senin demo di depan lokasi sosialisasi Rekrutmen Calon Anggota Bawaslu kabupaten/kota se Sumsel priode 2018-2023 di Auditorium Universitas Baturaja (Unbara) sekitar pukul 10.30 WIB.

Ketua BEM OKU Raya, Beli Nurahman dalam orasinya menyampaikan lima tuntutan kepada Tim Seleksi (Timsel) lembaga penyelenggara pemilu tersebut yaitu yang pertama agar menjaga integritas dalam merekrut calon anggota Bawaslu khususnya peserta dari wilayah setempat.

"Kemudian kami mengecam keras intervensi partai politik dan anggota timsel yang terindikasi menerima suap serta terlibat korupsi," tegasnya.

Selain itu, timsel juga harus transparan dengan mengumumkan nilai hasil setiap tahapan seleksi rekrutmen calon anggota bawaslu.

Tuntutan yang kelima yaitu timsel siap berkoordinasi dan aksi bersama BEM Sumsel jika terindikasi ada kecurangan dalam proses seleksi.

"Intinya kami mendesak agar proses seleksi Bawaslu kabupaten/kota se Sumsel ini agar berlangsung jujur dan adil tanpa ada intervensi dari pihak manapun, serta jauh dari praktek kolusi, korupsi dan nepotisme," tuturnya.

Menyikapi hal itu Anggota Timsel Bawaslu Sumsel, Bambang Sulistio sekaligus Rektor Unbara menegaskan pihaknya siap memenuhi tuntutan yang disampaikan oleh massa demo tersebut.

Dia menjelaskan, isi timsel tidak ada yang berasal dari partai politik yang komposisinya adalah 80 persen dari kalangan akademisi dan 20 persennya lagi praktisi.

Secara pribadi dia mengakui, tidak ditugaskan menjadi timsel di OKU Raya, tetapi diberi amanah di wilayah Muratara.

"Saya priadi juga takut kalau dipercaya menjadi timsel untuk wilayah OKU Raya, karena pesertanya banyak kenal. Oleh karena itu untuk menghindari KKN, saya ditugaskan ke Muratara," jelasnya.

Namun, meskipun demikian proses seleksi calon anggota Bawaslu di OKU Raya dijamin bisa berjalan jujur dan adil tanpa ada intervensi dari pihak manapun.

"Adik-adik mahasiswa dan rekan-rekan pers bisa memantau secara langsung proses seleksi ini, sehingga kalau ada kecurangan bisa cepat ditanggulangi," ujarnya.