Tradisi perahu bidar terus dilestarikan

id perahu, bidar, perahu bidar, lomba bidar

Tradisi perahu bidar terus dilestarikan

Sejumlah perahu hias unjuk diri di Sungai Musi Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (17/8). Belasan perahu hias tersebut meramaikan bantaran Sungai Musi menyemarakkan perayaan HUT Republik Indonesia ke 71. (ANTARA Sumsel/Nova Wahyudi/17)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Kota Palembang berupaya melestarikan tradisi perlombaan perahu bidar dan perahu hias di Sungai Musi setiap memperingati HUT RI pada setiap 17 Agustus.
    
Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Sabtu, mengatakan, meski tahun ini diselenggarakan pada peringatan Sumpah Pemuda tak sejatinya tidak mengurangi semangat untuk melestarikan tradisi Kota Palembang yang sudah bertahan puluhan tahun ini,
     
Ia mengatakan ajang perahu bidar ini sarat makna sehingga layak untuk dipertahankan apalagi merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai.
     
"Maknanya sangat dalam sekali yakni mengajarkan kerja sama tim, kerja keras dalam mencapai tujuan, dan kecintaan terhadap Tanah Air," kata Harnojoyo.
     
Menurut sejarah, Harno menceritakan, lomba perahu bidar atau dikenal dengan lomba perahu mencawang pada era Kesultanan Palembang yang diselenggarakan untuk memberikan semangat kepada tim patroli sungai dalam menjaga kedaulatan wilayah kekuasaan.
     
Sungai Musi sebagai jalur utama perdagangan ketika itu memiliki 108 anak sungai dengan panjang puluhan kilometer.
     
Untuk mengamankan perairan anak sungai ini dari perampok maka dibentuklah tim patroli yang diperkuat oleh puluhan pedayung gagah dan berani untuk mengayuh perahu berukuran panjang.
     
Pada masa itu, tidak ada ukuran standar untuk perahu bidar mengingat hanya berpatokan pada menggunakan satu batang kayu berukuran panjang yakni sekitar 30 meter.
     
Warga Palembang memiliki kegiatan rutin di setiap peringatan 17 Agustus yang berkaitan dengan sungai yakni lomba perahu bidar yang biasanya diikuti perwakilan dari seluruh kampung.
     
Namun seiring dengan perubahan zaman, lomba adu cepat perahu bidar ini hanya diikuti oleh belasan peserta yang umumnya telah mendapatkan sokongan dana dari pemkot dan perusahaan swasta.