Menristekdikti akui 216 dokter klinis sebagai dosen

id Mohamad Nasir, m Nasir, dokter klinis, dosen, Menristekdikti, dosen reguler

Menristekdikti akui 216 dokter klinis sebagai dosen

Menristekdikti Mohamad Nasir (ketiga kanan) bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo (kanan), Direktur RSUD dr Soetomo Harsono (kiri) dan Rektor Unair Mochammad Nasih (kedua kiri) meninjau pameran tentang pencapaian dan kinerja rumah sakit dr Soetomo di

Surabaya (Antarasumsel.com) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengakui 216 dokter klinis RSUD Dr Soetomo, Surabaya, sebagai dosen yang dapat mengajar di kampus dan mendapatkan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) yang setara dengan dosen reguler.

"Untuk menjawab tantangan jumlah kebutuhan dosen, Kemenristekdikti telah membuat terobosan dengan memberikan kesempatan kalangan profesional menjadi dosen perguruan tinggi dengan diberikan NIDK," kata Nasir di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Senin.

Dia mengatakan dosen bernomor induk khusus itu diberikan kepada para profesional dengan syarat-syarat tertentu. Salah satu persyaratan dosen bernomor induk khusus agar setara dengan dosen reguler adalah mereka harus memiliki publikasi di jurnal internasional yang kredibel dan memiliki reputasi.

Sangat baik lagi, kata dia, jika jurnal itu banyak dikutip dalam naskah-naskah akademik. Persyaratan itu sama halnya dengan dosen reguler ber-Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).

Dia mengatakan dosen NIDK juga mendapatkan pengakuan yang sama dari segi jabatan akademik dan berkesempatan mendapatkan sertifikasi dosen bahkan menjadi guru besar di perguruan tinggi.

Kebijakan soal NIDK itu merujuk Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi nomor 26 Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik pada Perguruan Tinggi.

Nasir mengatakan ke depannya kebijakan terkait NIDK itu agar dapat mendorong meningkatnya jumlah dosen di Indonesia, termasuk untuk peningkatan kualitas pendidikan, riset dan publikasi perguruan tinggi di Indonesia.

"Ini adalah strategi yang harus kami lakukan untuk menyelesaikan pendidikan dokter yang ada di fakultas kedokteran maupun yang ada di rumah sakit," katanya.

Dia mengatakan harus ada kerja sama yang baik antara dosen yang ada di fakultas kedokteran dengan dosen klinis yang ada di tempat praktik seperti di RSUD Dr Soetomo.

"Kami apresiasi RSUD Dr Soetomo yang mau bekerja sama dengan baik dengan Fakultas Kedokteran Unair dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, dalam rangka untuk meningkatkan layanannya dan riset yang ada di bidang kedokteran," kata dia.