Megawati : rasa kebangsaan masyarakat cenderung berkurang

id megawati, rasa kebangsaan, keba gsaan, berkurang

Megawati : rasa kebangsaan masyarakat cenderung berkurang

Megawati Soekarnoputri (FOTO ANTARA)

...Indikasi hilangnya rasa kebangsaan dapat tercermin dengan mulai munculnya beberapa sekolah yang enggan mengibarkan bendera merah putih serta menyanyikan lagu Indonesia Raya...

Yogyakarta (ANTARA Sumsel) -Mantan Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarno Putri menilai rasa kebangsaan di kalangan masyarakat cenderung berkurang sehingga banyak bermunculan tindakan yang menyimpang dari harapan pendiri bangsa.

"Kita sudah lupa rasa sebagai bangsa. Kita sekarang mengalami kegoyangan dan tidak tahu kita sebenarnya,"kata Megawati dalam seminar nasional "Revitalisasi Paham Kebangsaan di Tengah Budaya Politik Pragmatis" di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Sabtu.

Menurut Mega, indikasi hilangnya rasa kebangsaan dapat tercermin dengan mulai munculnya beberapa sekolah yang enggan mengibarkan bendera merah putih serta menyanyikan lagu Indonesia Raya.

"Kalau saya (yang memimpin), dengan hal semacam itu sudah saya suruh pergi dari bumi Indonesia,"katanya.

Memudarnya rasa kebangsaan, menurut dia, antara lain juga disebabkan karena masyarakat saat ini cenderung mengonsumsi paham atau budaya baru dari luar.

"Apalagi dikalangan anak-anak sekarang yang lebih memilih hal baru yang belum tentu benar,"katanya.

Rasa kebangsaan, menurut dia, juga harus diimplementasikan dalam mengambil kebijakan baik di bidang ekonomi maupun politik. Namun demikian, manurut dia hal itu juga belum maksimal diterapkan.

Sementara, menurut dia, minimnya rasa kebangsaan menjadikan Indonesia belum dapat berdaulat hingga saat ini baik dalam perekonomian maupun politik.

"Mengapa ekonomi kita selalu seperti ini?,itu karena kita selalu mengikuti pikiran barat. Investasi asing jadi unggulan, impor hortikultura sekarang juga sampai 600 ribu ton, padahal negara ini sangat kaya,"kata dia.

Ia mengatakan, upaya menumbuhkan rasa kebangsaan juga seyogyanya dapat dilakukan dengan memahami kembali falsafah Pancasila sebagai dasar negara.

Dengan selalu menerapkan pancasila sebagai landasan bernegara maka, menurut dia, berbagai penyimpangan seperti perpecahan antar suku, ras dan budaya akan terhindarkan. Sebab, pancasila mengajarkan nilai kesetaraan.

"Kalau terus mengabdikan Pancasila saya kira tidak akan retak. Sebab Pancasila memang digali dari Indonesia yang majemuk. Sekarang kan kita aneh, ada penyebutan kaum mayoritas dan minoritas,"katanya.

Pewarta :
Editor: Yudi Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.