Palembang (ANTARA Sumsel) - Spanduk pemberitahuan masalah penutupan sementara akses jalan menuju Jembatan Ampera selama atlet triathlon melintasi rute pertandingan, di Palembang, Minggu (31/3) pagi, belum terpasang hingga dua hari sebelum pelaksanaan.
"Seharusnya spanduk sudah terpasang sejak sepekan lalu sebagai pemberitahuan kepada warga agar tidak kaget ketika jalan tiba-tiba ditutup, namun hingga kini belum terpasang," kata Presiden Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Mark Sungkar seusai memberikan keterangan pers bersama perwakilan panitia pelaksana di Palembang, Kamis.
Ia mengemukakan, panitia pelaksana yang terdiri FTI, KONI Sumsel, dan Pemerintah Provinsi, tidak terlalu khawatir mengingat sosialisasi telah dilakukan ke beberapa media massa elektronik dan cetak mengenai penutupan jalan selama kurang lebih satu jam yakni pukul 6.30-7.30 WIB.
Hanya saja, Mark tidak membantah, upaya itu terasa kurang sempurna jika tidak ditambah dengan pemasangan spanduk pemberitahuan berukuran besar di bawah tulisan berlogo "Ampera".
Sementara, Ketua Pelaksana Ahmad Najib mengatakan rute pertandingan dengan melintasi Jembatan Ampera sudah final karena telah disetujui pihak kepolisian. Namun, pengesahan itu didapatkan beberapa hari lalu, sehingga menghambat proses sosialisasi.
"Para peserta akan start pada pukul 06.00 WIB dengan diawali di lintasan renang kurang lebih 20 menit, kemudian berlanjut ke lintasan jalan raya dengan bersepeda. Diperkirakan dari Jakabaring menuju Jembatan Ampera sekitar lima menit, sehingga akses jalan ditutup pada 6.30 WIB," ujarnya.
Ia melanjutkan, para peserta akan berputaran di Jembatan Ampera sebanyak tiga kali, kemudian menuju ke Jakabaring untuk melanjutkan pertandingan lari maraton hingga finis.
"Inilah kesempatan Sumsel mengenalkan Kota Palembang ke dunia internasional, karena menggelar pertandingan triathlon layaknya kota-kota lain di dunia dengan dilangsungkan di tengah kota. Kota Hamburg di Jerman pun menutup jalan utama selama enam jam," ujarnya.
Ketika pertandingan berlangsung, jembatan yang memisahkan seberang ulu dan seberang ilir Kota Palembang itu sama sekali tidak bisa dilewati karena kedua jalurnya digunakan.
Semisal, warga sudah terjebak pada akses jalan menuju jembatan, maka tidak bisa mencari jalan lain untuk beralih, katanya.
Sebanyak 28 atlet dari 16 negara ambil bagian pada kejuaraan bertajuk "South Sumatera ASTC ITU Premium Triathlon and Dualthlon 2013" dengan berhadiah total Rp1,5 miliar.
Sejumlah atlet utusan negara itu diantaranya, Amerika Serikat, Makau, Suriah, China Taipeh, Jepang, Malaysia, Rusia, Australia, dan Indonesia sendiri.
Selain kategori elite, juga dipertandingkan empat kategori lomba dengan total peserta 310 orang atlet, yakni internasional dualthlon (lari dan sepeda) yang diikuti atlet elite (peringkat dunia), kejuaraan triathlon antar perusahaan, kejuaraan triathlon antarpolisi dan tentara, kejuaraan daerah antarremaja untuk usia 13 hingga 15 tahun.
Berita Terkait
Babinsa Kodim 0406/LL bantu siswa di Muratara menyeberangi sungai
Kamis, 25 April 2024 23:41 Wib
Pj Bupati Muara Enim tinjau jembatan Ujan Mas
Rabu, 24 April 2024 19:13 Wib
Jembatan Desa Keban Agung OKU Selatan rusak diterjang banjir
Selasa, 23 April 2024 21:45 Wib
Wisatawan kunjungi jembatan Ampera Palembang saat arus balik
Sabtu, 13 April 2024 16:50 Wib
Pemkot Palembang bersihkan Jembatan Ampera sambut Lebaran
Selasa, 9 April 2024 18:39 Wib
OKU salurkan bantuan kepada korban bencana alam
Rabu, 3 April 2024 22:16 Wib
Nakhoda kapal jukung yang terbakar dekat Jembatan Ampera ditemukan meninggal
Selasa, 2 April 2024 7:55 Wib
Kepolisian Palembang selidiki penyebab kebakaran kapal jukung di dekat Jembatan Ampera
Selasa, 2 April 2024 7:01 Wib