Disdik deklarasi jamin pelestarian Bahasa Palembang

id Bahaso Palembang,Pemkot Palembang,Disdik Palembang

Disdik deklarasi jamin pelestarian Bahasa Palembang

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, Sumatera Selatan, mendeklarasikan penjaminan pelestarian Bahasa Palembang. ANTARA/M Imam Pramana

Palembang (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, Sumatera Selatan, mendeklarasikan penjaminan pelestarian Bahasa Palembang melalui pembelajaran, publikasi, aktivasi budaya, serta pelibatan seluruh warga sekolah.

Kepala Disdik Palembang M Affan Prapanca, di Palembang, Minggu, mengatakan pihaknya menandatangani komitmen melestarikan Bahasa dan Sastra Daerah Palembang melalui pembelajaran, publikasi, aktivasi budaya, serta pelibatan seluruh warga sekolah, agar Bahasa Palembang tetap lestari, hidup, dan menjadi kebanggaan wong Palembang.

"Ini langkah tegas komitmen Pemerintah Kota Palembang untuk menjaga keberlanjutan bahasa daerah sebagai warisan budaya dan pemersatu masyarakat Kota Palembang," katanya.

Menurut dia, kebijakan ini bukan sekadar administratif, tetapi merupakan fondasi penting bagi keberlanjutan bahasa daerah di ruang pendidikan. Namun kebijakan saja tidak cukup, diperlukan revitalisasi, konservasi, dokumentasi, dan penguatan ekosistem pembelajaran secara menyeluruh.

Oleh karena itu, kegiatan hari ini memiliki arti strategis. Kita menghadirkan para pakar, peneliti, budayawan, praktisi pendidikan, serta lembaga yang kompeten untuk memberikan wawasan dan arah pengembangan ke depan.

Ia menyampaikan tiga pesan penting, yakni pentingnya menguatkan vitalitas Bahasa Palembang di ruang pendidikan, revitalisasi harus berbasis komunitas dan ekosistem budaya, dan kolaborasi menjadi kunci keberlanjutan.

Sementara itu, Ketua Tim Penulis Buku Muatan Lokal Bahasa Palembang Zuhdiyah mengatakan bahwa buku muatan lokal baso Pelembang tidak hanya mengajarkan bahasa dalam bentuk reti kelap atau arti kata-kata, baacoan atau bacaan, dan bahasa.

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.