Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah melemah dipengaruhi data indikator inflasi Amerika Serikat (AS) lebih tinggi dari ekspektasi.
“Semalam data indikator inflasi AS bulan Juni yaitu Core PCE (Personal Consumption Expenditures) Price Index yoy (year on year) dirilis lebih tinggi dari ekspektasi atau tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya, naik 2,8 persen (dari) 2,7 persen,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Mengutip Xinhua, kenaikan inflasi AS disebabkan pertimbangan Federal Reserve (The Fed) apakah akan mempertahankan atau menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini. Data tersebut muncul sehari pasca The Fed mengumumkan untuk tetap mempertahankan suku bunga.
Rupiah melemah seiring data inflasi AS lebih tinggi dari ekspektasi
Arsip foto - Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1/2025). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc/pri.)
