Palembang (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mendorong semua perusahaan sawit menjadi anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) untuk semakin memajukan sektor perkebunan sawit Tanah Air.
"Kami akan terus mendorong setiap perusahaan sawit wajib menjadi anggota Gapki. Karena ke depan, salah satu syarat mendapatkan sertifikat PROPER adalah menjadi anggota Gapki," tegas Hanif saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (24/5/2025).
Ia mengatakan anggota Gapki diminta berperan akif dalam memajukan sektor ini, terutama dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan yang kerap mengancam di saat musim kemarau.
Pemerintah memiliki atensi yang besar terhadap mitigasi terhadap bencana karhutla ini. Hanif membuktikan dengan melakukan kunjungan kerja ke daerah yang berpotensi mengalaminya.
Ia mengatakan bersinergi dengan Gapki, Sumsel kali ini menjadi lokasi ketiga setelah Riau dan Kalimantan Barat yang dikunjungi terkait upaya pencegahan karhutla 2025.
Hanif menilai Gapki memiliki peran yang besar dalam memastikan para pelaku industri kelapa sawit menjalankan standar operasional yang tinggi sejalan dengan praktik-praktik berkelanjutan, serta menjadi corong dalam pengendalian karhutla.
Karena itu, ia menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong seluruh pengusaha industri sawit di Indonesia untuk bergabung menjadi anggota Gapki
Sejalan dengan Menteri Hanif, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru merasa perlu mendorong perusahaan sawit yang ada di Sumatera Selatan untuk segera bergabung dengan Gapki, karena dari 277 perusahaan, baru 77 yang terdaftar sebagai anggota organisasi di daerah setempat.
"Saya akan ikut campur supaya perusahaan ikut masuk Gapki," ujar gubernur.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Provinsi Sumatera Selatan akan mulai memasuki musim kemarau sekitar bulan Juni sampai Oktober 2025.
Gubernur Sumsel dengan tegas menghimbau kepada seluruh jajaran, perusahaan dan masyarakat Sumatera Selatan untuk terus bekerja keras, membangun sinergi dalam melakukan upaya preventif dan mitigasi potensi karhutla.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum II Gapki Susanto menyatakan komitmen dan kesiapan seluruh perusahaan anggota dalam menghadapi musim kemarau 2025. Dikatakan Susanto, perusahaan sawit di bawah komando Gapki telah melaksanakan mitigasi dan menyiapkan langkah konkret dalam menghadapi potensi karhutla, termasuk di wilayah Sumatera Selatan yang menjadi salah satu area rawan.
Menurutnya, sebanyak 752 perusahaan yang menjadi anggota Gapki wajib mematuhi regulasi yang berlaku, serta memastikan seluruh sumber daya, personel dan peralatan agar selalu dalam kondisi siap.
Tidak hanya itu, Gapki juga aktif merangkul multi stakeholders berbasis landscape, dengan melibatkan perusahaan sawit, lembaga pemerintah dan badan yang terkait serta melibatkan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA). Selain sosialisasi, perusahaan anggota Gapki juga melakukan standardisasi sumber daya manusia melalui pelatihan dan sertifikasi.
Pencegahan Karhutla lainnya yakni dengan melakukan modifikasi cuaca serta memetakan area rawan titik api dan memastikan ketersediaan sumber air di area tersebut.
“Gapki tidak hanya berfokus pada produksi, namun berkomitmen penuh dan patuh terhadap prinsip sustainability atau keberlanjutan, khususnya perlindungan sosial dan lingkungan di sekitar area operasional," tegas Susanto.
Menteri LH dorong semua perusahaan sawit jadi anggota Gapki
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq meninjau TPA Sukawinatan, Palembang, Sabtu (24/5/2025) dalam rangkaian kunker ke Sumsel. (ANTARA/HO)
