Selain itu, ada dua orang lainnya yang juga mengalami luka. Mereka berada di area rumah yang terkena ledakan tersebut.
Korban antara lain HW (14), anak pemilik rumah. Remaja yang masuk duduk di bangku SMP kelas tiga ini mengalami luka bakar di bagian wajah, kaki serta tangan.
Korban kedua adalah pelajar berinisial MF (16) yang mengalami luka bakar di bagian wajah, kaki, dan tangan. Korban ketiga adalah MN (16), mengalami luka bakar di kaki, tangan, kepala, serta jari tangan lepas.
Sedangkan korban keempat adalah pelajar berinisial AS (13). Yang bersangkutan mengalami luka bakar bagian wajah, kaki, tangan.
Seluruh korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
Akibat insiden tersebut, kondisi rumah ibu Supiyati rusak. Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menyita sejumlah barang bukti.
Polisi juga memasang garis polisi di lokasi tersebut, untuk mengantisipasi yang tidak berkepentingan untuk masuk.
Iptu Samsul mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan tidak menyalahgunakan petasan, sebab dampaknya bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.
Kasus petasan meledak bukan hanya terjadi sekali.
Di Kabupaten Blitar, kasus ledakan akibat petasan dilaporkan terjadi di Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan, yang menimbulkan korban luka serta rumah rusak berat dengan kondisi tembok bangunan hancur dan genteng berjatuhan.
Begitu juga di Kabupaten Kediri, petasan meledak mengakibatkan rumah rusak serta menimbulkan korban luka.
Polisi tangani ledakan petasan di rumah warga

Kondisi rumah yang terkena ledakan petasan di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Ledakan itu mengkibatkan empat orang luka dan rumah rusak. ANTARA/ HO-Polres Blitar Kota