"Kalau tidak salah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) sudah menerapkan WFA hingga 60 persen. Dengan teknologi yang lebih canggih sekarang, ini memungkinkan diterapkan di sektor birokrasi dan pendidikan, meskipun ada beberapa industri yang memang tidak bisa," kata Menhub.
Sebagai langkah lanjutan, Menhub menyatakan akan melakukan survei untuk memilah industri mana saja yang memungkinkan menerapkan WFA.
"Kami akan koordinasi dengan lembaga terkait agar kebijakan ini berjalan optimal dan mendukung kelancaran mudik," kata Menhub.
Dengan kebijakan ini, kata dia, diharapkan masyarakat dapat menikmati libur panjang dengan lebih nyaman, sekaligus mengurangi beban transportasi selama puncak mudik
Menanggapi hal tersebut, Menag menjelaskan konsep mudik secara teologis. Mudik, kata Menag Nasaruddin, bukan sekadar tradisi Idul Fitri.
"Kita bisa berjumpa dengan orang tua atau ziarah makam kapan saja. Namun, silaturahmi ke kampung halaman tetap penting untuk menyegarkan semangat dan menjaga hubungan keluarga," kata Menag Nasaruddin Umar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag dan Menhub bahas wacana WFA jelang libur Nyepi dan Lebaran 2025
