Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa pihaknya sedang meneliti lebih lanjut terkait rencana pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di Pantai Utara (Pantura) Jakarta.
"Ini bukan pemikiran setahun dua tahun terakhir, sebetulnya sudah cukup lama dan kita sedang meneliti lebih lanjut, membuka dokumen-dokumen yang telah ada sebelumnya termasuk FS, 'feasibility studies' (studi kelayakan) yang dilakukan di tahun atau era sebelumnya," kata Menko Infra AHY di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa pemerintah saat ini tengah melakukan penelitian lebih lanjut terhadap FS yang telah dilakukan sebelumnya, guna memastikan relevansi dan kebutuhan pembaruan dari rencana-rencana yang ada.
"Untuk kembali mempelajari apakah memang masih relevan atau ada hal-hal yang perlu terus kita 'update' dan perbaiki. Saya rasa ada di sana-sini," ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya menghadirkan solusi yang lebih baik dan efektif agar pembangunan infrastruktur bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga.
Selain program-program reguler, ada juga proyek mega infrastruktur yang tengah diperhatikan, seperti rencana pembangunan tanggul laut raksasa atau "giant sea wall" untuk mengatasi masalah banjir rob.
Proyek tersebut bukanlah konsep baru, melainkan telah dipertimbangkan dalam beberapa tahun terakhir.
Ia mengaku bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengarahkan agar pembangunan tanggul laut raksasa difokuskan di pantai utara Jakarta.
"Itu sudah ada hitungan-hitungannya dan tetap sekali lagi kita harus mutakhirkan hitungan itu," jelasnya.
Pembangunan tanggul raksasa di Pantura Jakarta menjadi salah satu fokus utama pemerintah, dengan panjang mencapai 21 kilometer. Tanggul ini diharapkan dapat mengurangi dampak penurunan muka tanah yang disebabkan oleh ekstraksi air tanah secara berlebihan di wilayah tersebut.