Jakarta (ANTARA) - Kemenangan 2-0 dari Arab Saudi yang berperingkat 59 dalam rangking FIFA seketika meningkatkan keyakinan bahwa Indonesia yang di posisi 125 akan berbuat banyak dalam pacuan mendapatkan satu tiket putaran final Piala Dunia 2026.
Kemenangan pertama pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang juga kemenangan pertama Indonesia dari Saudi sepanjang masa itu menimbulkan optimisme bahwa Garuda bisa kembali memenangkan dua laga kandang tersisa pada 25 Maret melawan Bahrain dan 5 Juni 2025 menghadapi China.
Mungkin terlalu sombong jika menyatakan Indonesia bakal mendapatkan tiket otomatis Piala Dunia 2026, walau peluang terbuka lebar, mengingat persaingan menjadi pendamping Jepang ke Piala Dunia 2026 dari Grup C sangat ketat. Jepang kemungkinan besar menjadi juara grup ini.
Oleh karena itu yang realistis untuk saat ini adalah membahas peluang memenuhi target finis empat besar Grup C.
Dan peluang untuk itu besar, mengingat Bahrain dan China, setidaknya jika melihat peringkat FIFA, lebih rendah dibandingkan Saudi. Bahrain berperingkat 81, China 90.
Jika melihat statistik kedua tim selama Kualifikasi Piala Dunia 2026, baik Bahrain maupun China tidak sekuat Saudi. Keduanya pernah diimbangi oleh tim-tim yang berada jauh di bawahnya.
Pada putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 lalu, Bahrain diimbangi 0-0 oleh Yaman yang berperingkat 157, sedangkan China bermain 2-2 melawan Singapura yang berperingkat 161.
Fakta itu menunjukkan mereka tak sekuat kala bermain di kandang, apalagi Garuda pernah mengimbangi Bahrain 2-2 di kandangnya pada 10 Oktober, dan mendominasi China pada 15 Oktober walau kalah 1-2.
Untuk itu, dari empat laga tersisa Grup C, Indonesia memiliki potensi mendapatkan poin paling banyak, yakni enam poin di kandang sendiri. Sebaliknya, Bahrain dan China berpotensi kehilangan poin di kandang.
Garuda sangat mungkin mendapatkan tambahan enam poin
Jika melihat statistik kedua tim selama Kualifikasi Piala Dunia 2026, baik Bahrain maupun China tidak sekuat Saudi