Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, memperkuat program pelestarian naskah kuno di daerah itu dengan melibatkan masyarakat, akademisi, budayawan, serta para pemangku kepentingan lainnya untuk menjaga warisan sejarah tersebut.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Iing Daiman di Cirebon, Jumat, mengatakan pelestarian naskah kuno sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir antara lain dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Pelestarian naskah-naskah kuno, termasuk arsip penting sudah kami lakukan melalui digitalisasi. Kami bekerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI),” katanya.
Ia menjelaskan digitalisasi ini dilakukan untuk mencegah kerusakan fisik pada naskah kuno, karena fungsinya sangat penting sebagai bahan pustaka.
Iing menyebutkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Cirebo, telah mendigitalkan sejumlah naskah bersejarah yang disimpan pada Sistem Informasi Koleksi Naskah Kuno (Singkono).
Dia mengatakan sistem ini dirancang untuk menyajikan informasi mengenai koleksi naskah kuno, yang berasal dari penelusuran dinas terkait serta pengalihmediaan arsip.
“Tujuan program ini menyediakan sarana publikasi yang memungkinkan masyarakat mengakses koleksi naskah kuno tersebut secara mudah melalui internet,” ujarnya.
Selain digitalisasi, Pemkot Cirebon bersama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sudah menggelar bimbingan teknis (bimtek) pada Kamis (7/11), terkait cara perawatan naskah kuno serta pembuatan portepel atau kotak penyimpanan naskah.
Iing menyampaikan kegiatan ini diselenggarakan guna meningkatkan pemahaman peserta tentang metode yang benar untuk merawat, menyimpan, dan melestarikan naskah kuno.
“Ada sekitar 40 peserta yang mengikuti kegiatan ini. Mereka terdiri dari budayawan, akademisi, dan lainnya,” tutur Iing.
Menurutnya, pelestarian fisik naskah kuno sangat penting untuk mempertahankan informasi sejarah yang tersimpan di dalamnya.
Ia menambahkan Kota Cirebon memiliki banyak naskah kuno yang tersebar di berbagai tempat, seperti museum keraton, perpustakaan, serta naskah yang disimpan oleh masyarakat.
“Selain pemeliharaan fisik, pelestarian juga dinilai perlu mempertahankan kandungan informasi dari naskah kuno itu sendiri. Nilai sejarah ini menjadi bagian penting yang perlu diwariskan ke generasi mendatang,” ucap dia.