Mengenal gejala kanker limfoma hodgkin dan faktor risiko

id kanker limfoma, limfoma hodgkin, kanker kelenjar getah bening

Mengenal gejala kanker limfoma hodgkin dan faktor risiko

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik DR. dr. Andhika Rachman Sp.PD-KHOM dalam diskusi mengenai limfoma hodgkin di Jakarta, Kamis (26/09/2024) (ANTARA/Fitra Ashari)

Ia juga mengatakan gejala benjolan ini tidak menyebabkan nyeri yang justru perlu diwaspadai. Benjolan limfoma juga berbeda dengan gondongan atau gondok karena tiroid, yang langsung berupa benjolan besar dan hanya satu sisi leher dan ada rasa nyeri.
 
Limfoma juga termasuk penyakit autoimun yang mengarah pada keganasan, maka itu pasien yang memiliki imun tidak bagus karena gaya hidup merokok memiliki risiko lebih besar mengalami limfoma.
 
“Mereka yang dengan imunnya jelek atau dengan autoimun berisiko untuk terjadi pada lupus dan risiko limfoma, mereka dengan merokok, penyakit HIV berisiko sekali limfoma,” kata Andhika.
 
Faktor yang memperbesar risiko limfoma lainnya adalah usia yang banyak menyerang remaja 15-30 tahun dan di atas 60 tahun. Pada rentang usia remaja memiliki kemungkinan untuk sembuh lebih tinggi. Andhika mengatakan limfoma juga kecil kemungkinan untuk diturunkan dibandingkan dengan kanker payudara.
 
Maka itu ia menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika memiliki gejala yang nampak seperti benjolan disertai dengan gejala lain agar tidak masuk pada stadium lanjut yang memperlama proses penyembuhan.
 
“Cancer fever itu mirip seperti kalau kita lagi flu, lagi meriang-meriang, kemudian turun berat badan lebih dari 10 persen, mulai muncul benjolan, Kalau ada benjolan, mendingan periksa, itu membuat awal kita untuk periksa ke dokter,” jelasnya.
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mengenal gejala kanker limfoma hodgkin dan faktor risiko