Masata Sumsel perjuangkan jadi pusat pariwisata Sumatera

id Masata Sumsel, perjuangkan wisata, jadi pusat pariwisata, pusat pariwisata, tourism hub, tourism hub Sumatera, pusat wisata andalan

Masata Sumsel perjuangkan jadi pusat pariwisata Sumatera

Pengurus dan anggota Masata Sumsel rayakan HUT ke-77 Provinsi Sumsel dan halan bihalal di Palembang, Senin (15/5/2023). (ANTARA/Yudi Abdullah/23)

Palembang (ANTARA) - Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sumatera Selatan perjuangkan provinsi itu menjadi pusat pariwisata atau 'tourism hub' di Sumatera ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

"Melihat potensi objek wisata yang ada di Sumsel seperti Danau Ranau di Kabupaten OKU Selatan yang tidak kalah menarik dengan Danau Toba dan ditambah Gunung Dempo di Kota Pagaralam, Sumsel juga cocok untuk tourism hub Sumatera," kata Ketua Masata Sumsel Herlan Aspiudin pada acara halal bihalal bersama pelaku usaha industri pariwisata dan menyemarakkan HUT ke-77 Pemprov Sumsel di Palembang, Senin.

Menurut dia, selain memiliki potensi objek wisata alam, provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu juga memiliki potensi pariwisata  'Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition  atau MICE'.

Potensi MICE atau untuk kegiatan pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran terdapat di Kota Palembang yang pernah menjadi tuan rumah Asian Games pada Agustus 2018.

Sebagai Ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang  memiliki banyak fasilitas pertandingan olahraga berstandar internasional, gedung pertemuan dan puluhan hotel bintang lima 
bisa menjadi tempat MICE yang menarik dikunjungi kelompok besar dari berbagai provinsi di Tanah Air bahkan luar negeri untuk melakukan suatu acara, katanya.

Untuk mewujudkan Sumsel menjadi pusat pariwisata Sumatera, pihaknya bersama masyarakat dan pelaku industri pariwisata di provinsi setempat terus berupaya bersama-sama menciptakan objek wisata baru dan mengembangkan fasilitas pendukung pariwisata dan MICE.

Potensi MICE belum dikembangkan dengan baik di Indonesia, padahal di beberapa negara maju menjadi salah satu kegiatan bisnis yang menjanjikan keuntungan besar serta
merupakan salah satu andalan pariwisata.

Kemudian Masata Sumsel berupaya mendorong pembangunan jalan tol Sumatera berjalan sesuai rencana dari Lampung ke Aceh agar mempersingkat dan mempercepat jarak tempuh ke destinasi wisata.

Memberikan pendampingan kepada pemerintah kabupaten dan kota di provinsi setempat mengembangkan destinasi wisata baru.

Pengembangan destinasi wisata baru di kabupaten dan kota dalam Provinsi Sumsel penting dilakukan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan berkunjung.

Beberapa tahun terakhir, banyak objek wisata baru yang dikembangkan masyarakat di luar Kota Palembang seperti desa wisata kampung warna-warni di Desa Burai, Kabupaten Ogan Ilir, yang lokasinya sekitar 40 kilometer (km) dari Palembang.

Kemudian Danau Shuji, di Desa Lembak, Kabupaten Muara Enim yang lokasinya sekitar 70 kilometer (km) dari Kota Palembang.

Objek wisata tersebut kini menjadi destinasi wisata andalan yang menarik banyak perhatian wisatawan terutama dari berbagai daerah sekitar Sumsel, kata Herlan.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Aufa Syahrizal mengatakan pihaknya siap bersinergi dengan pengurus dan anggota Masata provinsi setempat mewujudkan daerah ini menjadi pusat pariwisata Sumatera.

Kemudian pihaknya juga terus mendorong masyarakat dan kepala desa di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi setempat mengembangkan ekowisata sebagai destinasi wisata baru dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing potensi lokal suatu daerah.

Ekowisata atau 'ekoturisme' merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

"Desa yang tersebar di sejumlah daerah dalam provinsi ini memiliki banyak potensi wisata, jika dikembangkan atau dikemas menjadi ekowisata bisa menjadi daya tarik wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara berkunjung ke desa," ujar Kadisbudpar Aufa.