Unsri kembali wisuda 2.042 mahasiswa secara tatap muka

Sumatera Selatan (ANTARA) - Sebanyak 2.042 mahasiswa Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan mengikuti rangkaian wisuda ke-164 yang digelar untuk pertama kalinya secara tatap muka  setelah lebih dari dua tahun terdampak pandemi COVID-19.

“Wisuda kali ini dapat kembali kita laksanakan secara luring (tatap muka). Meski demikian, bagi yang terkendala kesehatan dan jarak bisa mengikuti wisuda daring, sudah kita sediakan,” kata Rektor Unsri Prof Ir Anis Sagaff saat memimpin wisuda di Gedung Auditorium Kampus Indralaya, Ogan Ilir, Sumsel, Rabu.

Ia menjelaskan prosesi wisuda tatap muka dibagi menjadi dua sesi untuk menunjang kelancaran dan kekhidmatan pengukuhan sarjana baru.

Sesi pertama berlangsung pada Selasa (14/2) ada sebanyak 1.011 orang mahasiswa dan sebanyak  1.031 mahasiswa yang diwisuda pada hari ini Rabu (15/2).

Para sarjana yang diwisuda itu merupakan lulusan terbaik Fakultas Ekonomi, Hukum, Teknik, Kedokteran, Pertanian, Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Kemudian, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Komputer, dan Kesehatan Masyarakat.  Masing-masing dari jenjang pendidikan Sarjana (S1), Magister (S2), Doktoral (D3).

“Dari 2.042 yang diwisuda ini ada sebanyak 662 orang mahasiswa yang lulus mendapat predikat dengan pujian,” kata dia. Diketahui sebanyak 31 orang di antaranya merupakan lulusan penerima beasiswa Bank Indonesia, Bank Central Asia dan Hadrul Indonesia.

Menurutnya,  banyaknya alumnus yang mendapat predikat dengan pujian itu mengindikasikan bahwa proses belajar mengajar di Unsri sudah semakin baik dan mantap menuju paripurna.

Kemantapan proses belajar mengajar itu juga ditopang dengan sistem pendidikan berbasis teknologi yang diterapkan Unsri salah satunya pemanfaatan aplikasi US-CamZi.

Untuk diketahui, US-CamZi (Unsri Camera Generasi ZI) adalah sebuah aplikasi kuliah virtual dibangun oleh tim binaan UPT Teknologi Informasi dan Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unsri, yang mulai dimanfaatkan efektif di masa pandemi COVID-19 dua tahun lalu.

“Dari sini ilmu yang didapat bisa bermanfaat bukan untuk diri sendiri, tapi juga lingkungan. Kita berdoa mudah-mudahan ke depan yang lulus tepat waktu dari setiap prodi bisa lebih dari 75 persen,” tandasnya.