Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bermagnitudo 5,1 yang mengguncang Lampung, diakibatkan aktivitas subduksi lempeng.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, disebutkan gempa yang terjadi pukul 09.52 WIB itu memiliki episenter terletak pada koordinat 6,04° LS ; 104,27° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 77 Km arah Barat Daya Tanggamus, Lampung pada kedalaman 46 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng," kata Kepala Pusat Gempa Bmi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno.
Baca juga: Gempa Kendawangan dirasakan cukup kuat di sejumlah daerah
Ia mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault ).
Gempa tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Tanggamus, Limau, Piabung, Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Liwa, Kecamatan Ngaras, Kecamatan Semaka, Kecamatan Wonosobo dengan skala intensitas II MMI ( getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: Gempa magnitudo 5.0 guncang Ketapang Kalbar
"Hingga pukul 10.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock )," katanya.
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
BMKG minta masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg, demikian Bambang Setiyo Prayitno.
Berita Terkait
Rentetan getaran gempa perbesar kerawanan longsor di Sumbar
Senin, 13 Mei 2024 14:16 Wib
Gempa Garut sebabkan kerusakan rumah di Pangandaran
Minggu, 28 April 2024 10:18 Wib
Tol Purbaleunyi tak terdampak gempa di Garut
Minggu, 28 April 2024 9:00 Wib
Getaran gempa M4,6 Pesisir Selatan terasa hingga Padang
Senin, 22 April 2024 14:55 Wib
Gempa magnitudo 7,5 dan 6,6 guncang Taiwan, Jepang peringatkan tsunami
Rabu, 3 April 2024 9:06 Wib
Gempa dangkal guncang di Kotabaru tidak berpotensi tsunami
Kamis, 28 Maret 2024 13:19 Wib
Pertamina pastikan sarana energi di Bengkulu aman pasca gempa
Minggu, 24 Maret 2024 19:30 Wib
Gempa magnitudo 6 terjadi di Tuban Jawa Timur
Jumat, 22 Maret 2024 11:52 Wib