Jakarta (ANTARA) - Istana Buckingham mengatakan mereka sudah mendapatkan pelajaran setelah meninjau tuduhan perundungan staf kerajaan oleh Meghan Markle, Duchess of Sussex, meski mereka menolak memberikan detail tentang kesimpulan laporan tersebut.
Tinjauan itu diumumkan oleh istana pada Maret lalu setelah surat kabar Times melaporkan tuduhan terhadap Meghan, istri Pangeran Harry, termasuk ia telah membuat sebagian asisten menangis dan memperlakukan orang lain secara buruk hingga mereka berhenti.
Pasangan Harry dan Meghan mengeluarkan pernyataan sebagai respons untuk membantah klaim bahwa aktris Amerika itu merundung siapa pun, dan dalam wawancara dengan Oprah Winfrey, Meghan menuduh istana "melanggengkan kebohongan".
Baca juga: Pangeran Charles beri penghormatan untuk Ratu Elizabeth
Michael Stevens, bendahara ratu yang dikenal sebagai Keeper of the Privy Purse, mereka telah meninjau tuduhan tersebut untuk meningkatkan kinerja rumah tangga kerajaan.
"Peninjauan telah selesai dan rekomendasi tentang kebijakan dan prosedur kami telah ditindaklanjuti," kata Stevens kepada wartawan. "Tapi kami tidak akan berkomentar lebih jauh."
Laporan Times mengatakan staf senior Harry dan Meghan mengajukan keluhan pada 2018, menuduh Meghan telah merundung beberapa asistennya, dan pangeran mendorong staf itu untuk menghentikan masalah tersebut.
Istana memerintahkan peninjauan, dan mengatakan "sangat prihatin", dan semua yang terlibat, termasuk staf saat ini dan mantan staf, telah mendapatkan hasil tinjauan. Sumber kerajaan menolak untuk mengatakan apakah Meghan juga dilibatkan.
"Saya kira tujuannya sudah terpenuhi karena pelajaran sudah dipetik," kata sumber senior kerajaan.
Baca juga: Fakta seputar Ratu Elizabeth, penguasa Inggris paling lama bertakhta
Baca juga: Elizabeth inginkan Camilla jadi permaisuri saat Charles jadi raja
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Kerajaan Inggris "belajar" dari klaim perundungan Meghan Markle
Dalam wawancara dengan Oprah Winfrey, Meghan menuduh istana "melanggengkan kebohongan".