Pecatur putri Sumsel kesulitan dapatkan lawan tanding

id catur,pecatur sumsel,percasi,pb percasi,turnamen catur,turnamen catur putri,turnamen catur daring,covid-19,protokol covi

Pecatur putri Sumsel kesulitan dapatkan lawan tanding

Pecatur putri Sumsel berlatih dibawah bimbingan pelatih di Akademi Catur Sumsel, Palembang. (ANTARA/HO/20)

Palembang (ANTARA) - Empat pecatur putri Sumatera Selatan yang diproyeksikan bertanding pada PON XX kesulitan mendapatkan lawan tanding karena minimnya turnamen terbuka di sektor putri.

Pelatih Catur Sumsel Nurdin Abubakar di Palembang, Senin, mengatakan, walaupun PB Percasi mengagendakan turnamen online untuk mengisi kekosongan jadwal di tengah pandemi COVID-19 tapi ajang itu tidak diperuntukkan untuk pecatur putri.

Keadaan ini membuat Nyimas Sonia Nafa, Alifiah Novian Sari, Nyimas Sieta Prima dan Alisa Fitri Wahida hanya berlatih menggunakan aplikasi secara online untuk menjaga performanya.

"Mau bagaimana lagi karena kondisinya seperti itu, kompetisi lagi kosong. Paling yang mungkin kami bisa lakukan, menyuruh beradu tanding dengan pecatur putra yang levelnya di atas mereka," kata Nurdin.

Padahal keempat pecatur yang bergelar master nasional wanita ini diharapkan dapat meraih medali pada Pekan Olahraga Nasional XX, mengingat pada ajang serupa di Jawa Barat tahun 2016 berhasil menggondol satu medali perak untuk nomor beregu.

"Kali ini kans ada pada nomor perorangan, tapi kami tidak berani target emas karena di Jawa Barat ada satu orang atlet putri bergelar Grand Master," kata dia.

Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Percasi Sumsel Mursili mengatakan pada PON mendatang, Sumsel hanya bertumpu pada empat atlet ini karena atlet putra tak satu pun yang lolos.

Di tengah pandemi ini, atlet-atlet berusia rata-rata 20 tahun ini dapat menjalankan program latihan seperti biasa lantaran olahraga catur berbeda dengan olahraga lainnya yang membutuhkan kontak fisik. Atlet dapat berlatih secara daring bersama pelatih untuk menjawab soal-soal yang diberikan.

Hanya saja, demi menjaga semangat atlet supaya tidak didera kebosanan dilakukan sedikit perubahan pola latihan dibandingkan beberapa bulan lalu.

“Kami mulai terapkan hari Sabtu dan Minggu harus latihan di akademi catur, tapi dengan catatan harus menjaga jarak dan menggunakan masker,” kata dia.

Pengprov Percasi Sumsel juga tetap mengagendakan Kejuaraan Daerah pada Oktober 2020 yang bakal diikuti atlet-atlet dari 17 kabupaten/kota di Sumsel.