Korsel akan perluas penanaman modal bidang TIK

id investasi korea selatan,teknologi korea selatan,kedutaan besar korea selatan

Korsel akan perluas penanaman modal bidang TIK

Menteri Kedutaan Besar Korea Selatan Jeon Joyoung usai wawancara eksklusif bersama ANTARA di Wisma Antara Jakarta, Kamis. ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kedutaan Besar Korea Selatan Jeon Joyoung mengatakan Pemerintah dan pelaku usaha Korea Selatan akan semakin memperluas penanaman modal asing dalam industri teknologi, informasi dan komunikasi (TIK).

"Penanaman modal asing dalam industri Information, Communication and Technology (ICT) akan semakin diperluas karena terus bertambahanya orang yang menggunakan internet dan seluler," kata Menteri Joyoung pada wawancara eksklusif bersama ANTARA di Wisma Antara Jakarta, Kamis.

Menteri Joyoung menilai penggunaan internet seluler di Indonesia menyebar dengan cepat dan masif dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, tidak heran pasar e-commerce dari Indonesia, seperti Tokopedia, telah menjadi salah satu yang terbesar di Asia.

Ia juga menyebutkan bahwa Indonesia memiliki iklim bisnis yang sehat terhadap perusahaan rintisan atau start-up company karena mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

"Iklim bisnis untuk perusahaan start-up mendapat dukungan pemerintah dan empat perusahaan unicorn pun hingga kini masih aktif dalam kegiatan bisnis mereka," kata dia.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Korea memperhatikan niat Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan sumber daya manusia dan melanjutkan kerja sama di bidang pengembangan kapasitas termasuk dukungan untuk akuisisi teknologi.

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi asal Korea Selatan di Indonesia didominasi sektor industri mesin dan elektronik (15 persen); pertambangan (13 persen); gas dan air (9 persen); industri sepatu (8 persen); serta industri karet dan plastik (8 persen).

Sebagian besar investasi Korsel masih berada di Pulau Jawa, diikuti dengan Kalimantan dan Sumatera. Total realisasi investasi sejak 2014 sampai triwulan I 2019 ini mencapai 7,3 miliar dolar AS dengan realisasi investasi mencapai 2 miliar dolar AS pada 2017 dan 1,6 miliar dolar AS pada 2018.