Wisatawan mandi lumpur bersama Gajah

id gajah, mandi lumpur, wisatawan, bali,lingkungan, sumsel

Wisatawan mandi lumpur bersama Gajah

Seorang pawang gajah memandikan Gajah Sumatera (Elephas maximus) yang ada di Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Banyuasin, Sumatera Selatan. (ANTARA Sumsel/Nova Wahyudi/dol/17)

Gianyar, Bali - (ANTARA News Sumsel) - Kebun binatang "Bali Zoo" Gianyar, Bali, menyuguhkan atraksi wisata "mandi lumpur" bersama gajah untuk melakukan edukasi terkait konservasi sekaligus program menarik menjelang liburan akhir tahun.

"Program mandi lumpur bersama gajah ini yang pertama ada di Indonesia," kata Kepala Hubungan Masyarakat Bali Zoo Emma Kristiana Chandra di Desa Singapadu, Gianyar, Bali, Sabtu.

Menurut Emma, program baru tersebut diharapkan semakin mendekatkan masyarakat dengan hewan yang dilindungi, sehingga mereka memahami konservasi dan ikut menyayangi satwa dengan tubuh berukuran jumbo itu.

Atraksi unik yang dikenalkan kepada publik sejak 23 November 2018 itu bertempat di dekat Villa Sancto yang masih berada dalam kawasan kebun binatang tersebut.

Bali Zoo mengerahkan beberapa gajah koleksi mereka diantaranya tiga betina yakni Adelia berusia 28 tahun, Moli (25) dan Nurhayati (27).

Pengelola membuat dua kolam yang masing-masing sudah bercampur lumpur dan pasir di lahan seluas sekitar 2 are dengan pemandangan pepohonan hijau dan tepi Sungai Oos.

Sebelum bermain lumpur, wisatawan diberi tata tertib meliputi etika ketika bersama dengan satwa dengan ciri khas gading dan belalai tersebut.

Setelah itu, pengelola menyiapkan makanan favorit gajah berupa buah-buahan seperti semangka dan labu kuning sebelum hewan itu digiring ke kolam lumpur buatan.

Wisatawan kemudian dapat mandi di kolam lumpur bersama gajah, termasuk ikut mengusap tubuh hewan besar itu dengan lumpur.

Atraksi itu pun membuat wisatawan bergembira karena memberikan sensasi yang menghibur dan merasakan keseruan bermain bersama gajah, meski badan mereka bercampur lumpur.

"Seru sekali apalagi dinikmati bersama keluarga. Ini juga memiliki nilai edukasi yang baik untuk mengajarkan anak-anak lebih dekat dengan satwa dan alam, dan agar mereka tidak takut kotor, terkadang kotor itu menyenangkan," kata wisatawan asal Jakarta, Laode Rendrian.