Kadis KLHK terharu lihat pendukung Jepang pungut sampah

id Klhk,Dinas kebersihan,Lingkungan hidup

Kadis KLHK terharu lihat pendukung Jepang pungut sampah

Atlet Tenis Jepang kedapatan membawa bungkusan besar sampah dari dalam Venue usai melakukan pertandingan di JSC, kamis (29/8). (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin Matondang/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Palembang Faizal AR mengaku terharu saat menyaksikan pendukung atlet Jepang memungut sampah milik warga lokal yang dibuang sembarangan. 

"Kemarin sehabis menonton cabor volly pas lewat di gerbang JSC saya lihat sendiri ada pendukung dari Jepang mungutin sampah lalu dimasukin ke kotak sampah, disitu saya terharu ketika pada saat yang sama masyarakat lokal masih buang sampah sembarangan di dalam JSC," kata Faizal AR, kamis. 

Menurutnya perilaku masyarakat dalam kebersihan harus diakui masih rendah, kendati sudah ada berbagai peringatan tetap saja buang sampah tidak pada tempatnya, sedangkan disatu sisi masyarakat terus mengkritik kinerja pihaknya. 

Dia menjelaskan usaha menjaga kebersihan terutama sampah tidak bisa mengandalkan Dinas kebersihan semata, apalagi penyelenggaraan Asian Games sebenarnya diharapkan mampu mengubah perilaku masyarakat lokal lebih taat kebersihan. 

Pantauan Antara News Sumsel sampah plastik berbagai jenis kemasan memang nampak di beberapa titik dalam komplek JSC, meskipun dibersihkan oleh petugas namun masyarakat yang buang sampah sembarangan seolah tak ada habisnya. 

Untuk mengarahkan perilaku kebersihan masyarakat tersebut pihaknya sudah melakukan berbagai cara, seperti penandatanganan kesepakatan bersama tim terpadu yakni DLHK, Kodim, Polresta, dan Satpol PP dalam upaya penindakan terhadap masyarakat yang membuang sampah sembarangan. 

"Jadi tim terpadu tugasnya patroli keliling, terutama ke titik-titik TPS, kalau misalnya kedapatan ada  warga buang sampah sembarangan maka akan diproses mengacu pada perda tentang kebersihan, misalnya bersalah akan diberi sanksi, paling berat denda Rp 50 juta," lanjut Faizal. 

Selain itu ia menambahkan telah memeperbantukan 4 orang tenaga sopir mobil pengangkut sampah jenis Konvektor untuk mengangkat sampah di kawasan JSC agar tidak banyak tumpukan di kotak sampah. 

Sampah-sampah sendiri dibuang ke TPA Karyajaya karena lebih dekat dengan JSC dan masih memiliki daya tampung lebih luas yakni 40 hektar lahan, dibanding TPA Sukawinatan yang sekarang tinggal menyisakan 2 hektar lahan.