Pempek palembang didorong jadi kuliner favorit

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Kementerian Pariwisata mendorong makanan khas Palembang "empek-empek" atau `pempek` masuk enam besar kuliner favorit asal Tanah Air.

Menteri Pariwisata Arief Yahya di Palembang, Rabu, seusai kegiatan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) penyajian 8.018 pempek ber-SNI, mengatakan untuk menuju posisi 6 besar tersebut perlu upaya mempromosikan pempek hingga ke mancanegara.

"Saat ini yang masih masuk lima besar, yakni rendang, soto, nasi goreng dan gado-gado. Semoga pempek bisa ada di urutan ke-6," kata dia.

Arief mengatakan jika melihat fakta bahwa setiap hari dilakukan pengiriman pempek mencapai 7 ton ke berbagai daerah hingga manca negara maka kuliner ini sangat berpotensi mendunia. Meski saat ini Kemenpar fokus mengenalkan soto dan rendang, tapi bukan tidak mungkin nantinya pempek juga bisa menjadi kuliner unggulan.

"Palembang dapat meniru Thailand yang mempunyai diplomasi kuliner untuk mendukung produknya terus diekspor ke banyak negara," kata dia.

Untuk itu, menurut Arief, momen Asian Games menjadi saat yang tepat untuk mengenalkan pempek secara internasional karena peserta kompetisi olahraga itu berasal dari 45 negara di Asia.

Tentunya, upaya Pemerintah Kota Palembang bekerja sama dengan Badan Standar Nasional yang mengelar ajang pemecahan Rekor MURI ini patut diapresiasi karena untuk mendunia dibutuhkan standar dalam produk.

"Intinya momen Asian Games ini jangan disia-siakan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Isnaini Madani mengatakan dengan dipecahkan Rekor MURI ini maka secara tidak langsung menjadi garansi bahwa Palembang siap menyupport kebutuhan kuliner pempek selama Asian Games.

"Ini baru tiga UMKM yang melakukan, tapi sudah bisa menyajikan 8.018 buah pempek dalam satu kali penyajian. Artinya dengan keberadaan hampir 4.000 UMKM, maka berapa pun permintaan pempek akan terpenuhi," ujar dia.

Palembang akan menjadi tuan rumah Asian Games XVIII yang dijadwalkan pada 18 Agustus-2 September 2018. Ibu Kota Sumatera Selatan ini telah melakukan persiapan di sektor pariwisata sejak 3,5 tahun lalu seperti menambah destinasi wisata dan hotel.